KHITTAH.CO, Makassar — Politeknik Muhammadiyah (PoltekMu) Makassar menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke-7 Tahun Akademik 2025, di Phinisi Ballroom, Hotel Claro Makassar, Selasa, 11 November 2025. Sebanyak 376 wisudawan resmi dikukuhkan dan dinyatakan lulus dari empat program studi.
Direktur PoltekMu Makassar, Prof. Dr. KH. Mustari Bosra, MA, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas capaian seluruh wisudawan dan apresiasi mendalam terhadap perjuangan mereka beserta keluarga.
“Hari ini adalah hari bahagia dan penuh makna. Kesuksesan ini bukan hanya hasil kerja keras mahasiswa, tapi juga buah doa dan dukungan dari orang tua serta keluarga,” ujarnya.
Wisudawan tahun ini terdiri atas 8 lulusan D3 Sanitasi, 190 lulusan D3 Radiologi, 82 lulusan D3 Teknik Elektromedik, dan 96 lulusan D3 Teknik Laboratorium Medis.
Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,85 dengan masa studi tiga tahun menjadi bukti komitmen kampus vokasi ini dalam menjaga kualitas pendidikan.
Duka di Tengah Kebahagiaan
Di tengah suasana penuh suka cita, Prof Mustari turut menyampaikan kabar duka.
Salah satu mahasiswa Teknik Elektromedis, Abdul Mursin Adam asal Gorontalo, meninggal dunia beberapa hari setelah menyelesaikan seluruh proses akademik.
Selain itu, Ibunda dua wisudawan, yakni Muhammad Triya Bisad (Prodi Radiologi) dan Al-Hawarisen, juga berpulang ke Rahmatullah menjelang acara wisuda.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kita doakan mereka mendapat tempat terbaik di sisi Allah,” ungkapnya dengan suara bergetar, disambut doa bersama seluruh hadirin.
Kampus Vokasi Berbasis Nilai Islam Berkemajuan
Mengusung visi menjadi Politeknik unggul berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan, Prof Mustari menegaskan bahwa PoltekMu terus memperkuat kualitas lulusan agar “lulus kuliah, siap bekerja.”
Ia berharap para wisudawan mampu berkontribusi lebih jauh dengan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
“Jadilah insan berilmu yang beramal. Ilmu tanpa amal ibarat pohon yang tidak berbuah,” pesannya mengutip ajaran Kiai Haji Ahmad Dahlan.
Akreditasi dan Peningkatan Kualitas
Prof Mustari juga memaparkan sejumlah capaian akademik dan kelembagaan.
Seluruh program studi PoltekMu saat ini telah terakreditasi dengan predikat “Baik Sekali”, sementara tiga program studi D4 yang baru berdiri telah memperoleh akreditasi “Baik”.
Secara institusi, PoltekMu Makassar baru saja menjalani visitasi Lembaga Akreditasi Nasional.
“Doakan insyaallah PoltekMu akan meraih akreditasi sesuai yang diharapkan,” ungkapnya.
PoltekMu juga telah memiliki 57 dosen, dengan 25 di antaranya telah tersertifikasi, 4 bergelar doktor, dan 7 dosen lainnya tengah menempuh pendidikan S3.
Persiapan Kampus II dan Inovasi Bisnis
Menjawab kebutuhan sarana dan pengembangan, Mustari mengumumkan rencana pembangunan Kampus II PoltekMu Makassar di Kabupaten Gowa, tepatnya di kawasan Danau Mawar, di atas lahan seluas 1,4 hektare yang akan dikembangkan menjadi 2,5 hektare.
Sebagai langkah kemandirian finansial, PoltekMu juga mendirikan tiga unit bisnis, antara lain:
PT Wadimu Surya Sejati, agen dan distributor produk-produk Persyarikatan Muhammadiyah,
PT Properti Wadimu Surya Sejati, dan
PT Wadimu Tekno Industri (unit bisnis baru yang mendukung dunia kerja mahasiswa vokasi).
“Kami bermimpi sebagian biaya operasional kampus ditopang oleh bisnis-bisnis produktif milik PoltekMu. Inilah bentuk pendidikan vokasi yang sesungguhnya—praktis, mandiri, dan berdaya,” tegas Prof Mustari.
Ia juga berpesan agar para lulusan terus belajar dan mengembangkan kompetensi di tengah perubahan dunia yang cepat.
“Apa yang kalian pelajari selama tiga tahun hanyalah kunci pembuka. Teruslah menambah ilmu dan keterampilan, karena dunia berubah setiap hari,” katanya.
Pesan Ketua BPH: Iman, Ilmu, dan Akhlak
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) PoltekMu Makassar, Prof. Dr. KH. Arifuddin Ahmad, M.Ag., dalam pengajian wisuda, menekankan pentingnya memadukan iman, ilmu, dan akhlak sebagai fondasi keberhasilan hidup.
Mengutip Surah Az-Zumar ayat 9 dan Al-Mujadilah ayat 11, Arifuddin menegaskan bahwa orang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT.
“Ilmu dan keterampilan penting, tapi akhlak menempati posisi tertinggi dalam menentukan kesuksesan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan para lulusan agar tidak berhenti belajar dan terus mengasah keilmuan di jenjang yang lebih tinggi.
“Setelah D3, sebagian bisa melanjutkan ke D4 bahkan ke S2. Jangan berhenti belajar, karena tradisi keilmuan dan keislaman adalah napas utama perguruan tinggi Muhammadiyah,” pesannya.
Prof. Arifuddin turut mengutip nasihat ulama klasik, “Ilmu tanpa adab bagaikan api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh.”
Ia menutup dengan pesan agar para lulusan berkhidmat secara profesional berdasarkan risalah Islam berkemajuan — bekerja dengan ilmu, taqwa, amanah, dan kejujuran.
Wisuda ini turut dihadiri, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M(K)., M.Med.Ed, Kepala LLDikti Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, M.Si., serta Wakil Ketua PWM Sulsel Dr. KH. Abbas Baco Miro, M.A.





















