KHITTAH.CO, Makassar — Kegiatan Darul Arqam Pimpinan Utama Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar resmi ditutup, Selasa, 12 November 2025, di Balai Sidang Muktamar, setelah berlangsung selama lima hari penuh.
Acara penutupan yang berlangsung khidmat dihadiri jajaran pengurus Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) dan Majelis Diktikitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, serta seluruh peserta yang mengikuti proses kaderisasi secara intensif.
Dalam laporan evaluasi, Dr. Faiz Rafdhi, M.Kom., Master of Training dari MPKSDI PP Muhammadiyah, menyampaikan bahwa hasil penilaian peserta menunjukkan peningkatan signifikan.
“Nilai tertinggi pre-test 95 dan post-test 100. Ini luar biasa dan jarang terjadi,” ujarnya.
Ia menambahkan, dari aspek afektif dan psikomotorik, rata-rata peserta juga menunjukkan capaian memuaskan, menandakan keberhasilan pelatihan dalam membangun kesadaran ideologis dan kedisiplinan kader.
Pada kesempatan itu, tiga peserta terbaik diumumkan: Dr. Ilham Muchtar (peringkat pertama), Dr. Nurdin Mappa, dan Mustakim Muhallim, M.Pd. Ketiganya dinilai unggul dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kaderisasi Bukan Sekadar Formalitas
Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abd Rakhim Nanda, menegaskan bahwa seluruh sivitas akademika Unismuh wajib mengikuti Darul Arqam sebagai proses kaderisasi formal yang menyatukan nilai dan orientasi perjuangan Muhammadiyah di lingkungan kampus.
“Kita tidak ingin ada lagi dikotomi kader dan nonkader di Unismuh Makassar. Setelah mengikuti Darul Arqam, semua setara sebagai kader Muhammadiyah,” tegasnya.
Rakhim Nanda menjelaskan, Unismuh saat ini telah memiliki 67 program studi dengan lebih dari 900 dosen. Menurutnya, perkembangan tersebut harus diimbangi dengan penguatan fondasi ideologis.
“Baitul Arqam akan tetap berjalan, tetapi Darul Arqam menjadi program utama yang wajib diikuti seluruh dosen dan pimpinan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kekompakan internal agar kepercayaan publik tetap terjaga.
“Masyarakat akan percaya pada kampus yang solid di dalam. Kalau ke dalamnya kropos, maka reputasi bisa menurun,” katanya.
PP Muhammadiyah Dorong Transformasi Sistem Kaderisasi
Menutup kegiatan, Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah, Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, memberikan apresiasi atas komitmen Unismuh dalam mengelola program kaderisasi secara menyeluruh.
“Unismuh ini kampus di atas rata-rata. Melaksanakan Darul Arqam bukan hanya bagi pimpinan utama, tetapi juga bagi seluruh dosen dan staf. Ini inovasi kaderisasi yang luar biasa,” ujarnya.
Bahtiar menambahkan bahwa PP Muhammadiyah tengah menyiapkan reformasi sistem perkaderan melalui pendirian Sekolah Kader Muhammadiyah, wadah penguatan ideologi dan kepemimpinan yang diibaratkannya sebagai “Lemhanas Muhammadiyah”.
“Kepemimpinan dalam Muhammadiyah bukan sekadar jabatan, tetapi amanah perjuangan. Kalau pimpinan memerintahkan, kader harus taat. Itulah kultur kita,” tegasnya.
Kegiatan ditutup dengan pembacaan hamdalah bersama dan penyerahan nama-nama peserta kepada Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, menandai berakhirnya gelombang pertama Darul Arqam Pimpinan Utama Unismuh Makassar yang dinilai sukses memperkuat fondasi ideologis dan kebersamaan di lingkungan kampus.





















