Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Hadir dalam Gebyar ABG BPOM, Unismuh Makassar Siap Dukung Penguatan Riset Obat dan Makanan

×

Hadir dalam Gebyar ABG BPOM, Unismuh Makassar Siap Dukung Penguatan Riset Obat dan Makanan

Share this article

KHITTAH.CO, Jakarta — Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) menjadi salah satu dari 20 perguruan tinggi di Indonesia yang diundang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menandatangani nota kesepahaman dalam rangkaian Gebyar Academia, Business, and Government (ABG) Collaboration 2025 di Kantor BPOM RI, Jakarta Pusat, Sabtu, 15 November 2025.

Undangan ini menjadi bentuk pengakuan atas komitmen Unismuh dalam pengembangan riset dan kontribusi akademik di bidang obat dan makanan.

Rektor Unismuh Makassar, Dr Abd Rahim Nanda dalam keterangannya, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan BPOM. “Alhamdulillah, kita mendapat penghormatan dari Badan POM Republik Indonesia. Dari 20 perguruan tinggi yang diundang, baik negeri maupun swasta, Alhamdulillah Unismuh menjadi bagian dari yang diundang,” ujar Rektor.

Peran Akademisi dalam Penthahelix

Sebelum penandatanganan, perwakilan Unismuh berkesempatan berdialog langsung dengan Kepala BPOM RI, Prof. Taruna Ikrar, di ruang kerjanya. Dalam pertemuan tersebut, Prof. Taruna menjelaskan makna strategis dari Gebyar ABG sebagai bentuk penguatan kolaborasi Penthahelix—pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media.

Rektor Unismuh menuturkan kembali penjelasan tersebut. “Beliau menyampaikan bahwa Gebyar ABG ini sebetulnya merupakan perwujudan harapan lama ketika konsep Penthahelix dikemukakan. Masing-masing punya peran. Akademisi menjadi konseptor yang memberikan dasar pengetahuan, teori, dan analisis risiko terutama terkait obat dan makanan,” tukas Rakhim.

Menurutnya, perguruan tinggi memiliki sumber daya manusia yang kuat untuk riset, tetapi kerap terbatas dari sisi pendanaan dan akses industri. Karena itu, kolaborasi formal dengan BPOM menjadi langkah strategis untuk memperluas dampak penelitian dan edukasi publik.

Apresiasi untuk Fakultas Kedokteran

Dalam kesempatan tersebut, Rektor khusus menyampaikan apresiasi terhadap Fakultas Kedokteran Unismuh yang menjadi jembatan utama hingga kerja sama ini terwujud. “Terima kasih kepada Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar karena beliaulah yang menjembatani ini, sehingga kita bisa hadir bersama Ibu Prof. Dr. Suryani As’ad,” tuturnya.

Rektor juga mengungkapkan rencana tindak lanjut melalui koordinasi dengan BPOM Makassar. “Saya sempat bertemu Pak Yosef dari BPOM Makassar, dan kita sudah janjian untuk menindaklanjuti aktivitas bersama, termasuk pada pameran karya mahasiswa dan dosen nanti. Beliau akan mengambil panggung untuk menyampaikan urgensi kehadiran BPOM di tengah masyarakat.”

Lomba Inovasi BPOM

Dekan FKIK Unismuh Makassar, Prof. Suryani As’ad, menambahkan bahwa dalam rangkaian kegiatan Gebyar ABG, BPOM juga menggelar lomba inovasi penelitian di bidang obat dan makanan. Mahasiswa FKIK Unismuh yang mengikuti lomba tersebut tampil bersama 87 peserta dari berbagai kampus di Indonesia.

“Alhamdulillah, penelitian mahasiswa kami yang didampingi dosennya masuk peringkat ke-4 dari 87 kandidat,” ujar Prof. Suryani.

Ia berharap keberhasilan tersebut menjadi pemicu bagi mahasiswa dan dosen untuk lebih aktif melakukan inovasi di bidang riset obat dan makanan.

“Semoga ke depan mahasiswa dan dosen kita lebih giat lagi melakukan inovasi dalam penelitian bidang obat dan makanan,” tambahnya.

Penguatan Peran Unismuh di Bidang Obat dan Makanan

MoU antara BPOM dan Unismuh membuka peluang kerja sama dalam pengembangan kurikulum, program edukasi publik, penelitian keamanan pangan dan obat, serta pendampingan UMKM. Kehadiran Unismuh dalam forum nasional yang mempertemukan akademia, industri, dan pemerintah tersebut menjadi langkah penting dalam memperkuat posisi kampus sebagai pusat pengetahuan dan inovasi.

“Aktivitas bersama BPOM akan memperluas kontribusi Unismuh, bukan hanya dalam riset tetapi juga dalam mendampingi masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya keamanan obat dan makanan,” ujar Rektor menutup pernyataannya.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply