
Khittah.co, Makassar – Pelatihan Jurnalistik Gelombang II Mahasiswa Penerima Beasiswa Berdampak Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar digelar untuk memperkuat kemampuan literasi digital dan mendorong kontribusi mahasiswa melalui penulisan yang berdampak. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Divisi Beasiswa Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) Unismuh Makassar, Dr. Hamzah, pada Selasa, 18 November 2025 di Aula Theatre I-Gift Unismuh Makassar.
Pelatihan yang bertajuk Citizen Journalism: Membangun Personal Branding dan Reputasi Institusi di Era Digital ini menghadirkan dua narasumber dari Humas Unismuh Makassar, yakni Kepala Subdirektorat Humas, Dr. Hadisaputra, dan staf Humas, Arinal Hidayah, M.Sos. Kegiatan ini ditujukan untuk membekali mahasiswa penerima beasiswa agar mampu menulis konten positif dan berpengaruh bagi masyarakat.
Pelatihan jurnalistik ini diadakan sebagai bagian dari program “Beasiswa Berdampak” yang dicanangkan Unismuh Makassar pada 2025. Dr. Hamzah menyampaikan bahwa kementerian mengusung tema “kampus berdampak” sehingga mahasiswa penerima beasiswa perlu menunjukkan kontribusi yang dapat dirasakan masyarakat luas. “Hal-hal positif yang ada pada penerima beasiswa harapannya dibuat dalam bentuk tulisan, diposting di media sosial atau media terpercaya supaya menjadi dampak positif ke masyarakat,” ujarnya.
Menurut Dr. Hamzah, penulisan pengalaman positif mahasiswa penting untuk memotivasi calon mahasiswa lain. Ia menegaskan bahwa banyak mahasiswa memilih kuliah atau mendaftar beasiswa setelah membaca kisah sukses senior mereka. Karena itu, narasi inspiratif dari mahasiswa penerima manfaat beasiswa menjadi bagian dari pertanggungjawaban institusi kepada pemberi beasiswa dan pemerintah.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa penerima beasiswa. Dalam kartu kontrol yang diwajibkan, mahasiswa diminta membuat akun Kompasiana serta memublikasikan tulisan mengenai manfaat beasiswa, kegiatan pengembangan diri, dan rencana kontribusi setelah lulus. “Ini bukan tugas yang sulit karena dapat menggunakan teknologi seperti AI. Yang dibutuhkan hanya semangat,” katanya.
Sementara itu, narasumber utama, Dr. Hadisaputra, menjelaskan pentingnya keterampilan menulis sebagai sarana berpikir sistematis, ruang katarsis, serta sarana personal branding. Ia memaparkan perbedaan tulisan opini, esai, dan artikel serta teknik mengirim tulisan ke media massa. Ia menekankan bahwa tulisan yang baik harus aktual, memiliki sudut pandang orisinal, dan ditopang argumen yang kuat. “Tulisan opini itu lugas dan reaktif. Redaktur akan memilih tulisan yang menunjukkan penguasaan isu dan gaya yang menarik,” ujarnya.
Pelatihan ini ditutup dengan ajakan bagi seluruh peserta untuk mulai menulis pengalaman dan kontribusi selama menjalani studi. Dr. Hamzah menyampaikan bahwa kemampuan menulis sistematis akan sangat membantu mahasiswa dalam penyusunan skripsi dan aktivitas akademik lainnya. Ia berharap peserta dapat mengisi ruang digital dengan konten bermanfaat.
“Kalau Anda tidak memposting hal-hal baik, maka media sosial akan diisi dengan hal-hal yang tidak berfaedah. Kami berharap penerima beasiswa ikut memberikan warna positif,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Unismuh Makassar menegaskan komitmennya dalam membentuk mahasiswa yang bukan hanya unggul secara akademik tetapi juga mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat melalui tulisan dan pemikiran. LPKA berencana melanjutkan agenda serupa untuk memperluas kemampuan literasi digital mahasiswa di masa mendatang.





















