
KHITTAH.CO, Makassar — Himpunan Mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar (HMA-FT Unismuh Makassar) menggelar kegiatan “Jaringan Arsitektur Kreatif” (JARAK) yang membahas strategi lobi dan negosiasi bagi mahasiswa, dengan menghadirkan Andi Rama Ramadhan sebagai narasumber. Kegiatan ini bertujuan membekali mahasiswa dengan kemampuan komunikasi strategis yang relevan untuk kebutuhan akademik dan organisasi. Acara digelar di Kampus Unismuh Makassar pada Senin, 24 November 2025.
Dalam pemaparannya, Andi Rama menjelaskan bahwa lobi dan negosiasi merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mahasiswa. Ia menegaskan bahwa kedua kemampuan tersebut bukan hanya dipakai di organisasi, tetapi juga dalam interaksi akademik dan sosial. Menurutnya, memahami cara memengaruhi orang lain dan membangun kesepakatan adalah modal penting dalam dinamika perkuliahan maupun kegiatan kemahasiswaan.
“Lobi itu proses memengaruhi orang agar hasilnya menguntungkan bagi kita, sementara negosiasi adalah usaha mencapai kesepakatan bersama,” kata Andi Rama Ramadhan dalam penyampaiannya. Ia menambahkan bahwa kedua kemampuan tersebut harus berjalan beriringan untuk menciptakan solusi yang adil bagi semua pihak.
Pentingnya Lobi dan Negosiasi bagi Mahasiswa
Ia menjelaskan lebih jauh bahwa urgensi lobi dan negosiasi bagi mahasiswa muncul dari kenyataan bahwa proses tersebut hadir dalam banyak situasi. Mahasiswa sering berhadapan dengan dosen, organisasi, maupun pihak eksternal, sehingga keterampilan komunikasi yang tepat dapat membantu mereka menyampaikan tujuan dengan lebih efektif. Andi Rama berpendapat bahwa mahasiswa perlu belajar mengelola percakapan, memahami lawan bicara, dan menentukan strategi sebelum memulai proses negosiasi.
Menurutnya, salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan mahasiswa adalah kurangnya persiapan sebelum melakukan lobi. Mahasiswa kerap tidak memahami secara penuh isu atau tujuan yang ingin mereka sampaikan. Ia menilai bahwa minimnya pengetahuan dasar tersebut membuat proses komunikasi berjalan tidak efektif. Selain itu, mahasiswa juga sering gagal membangun kepercayaan karena belum memahami karakter pihak yang mereka hadapi.
Membangun Kepercayaan dalam Negosiasi
“Sebelum kita melobi atau bernegosiasi, kita harus paham dulu orang yang kita hadapi. Kita juga harus menguasai materi yang akan disampaikan,” ujarnya menegaskan pentingnya analisis karakter lawan bicara. Ia menilai bahwa kemampuan membaca situasi sangat menentukan arah hasil lobi.
Selain itu, Andi Rama memaparkan bahwa teknik negosiasi yang baik adalah yang memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama dari negosiasi bukanlah kemenangan sepihak, tetapi pencapaian yang memungkinkan kedua belah pihak merasa diuntungkan. Dalam praktiknya, strategi tersebut dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi kebutuhan masing-masing pihak dan mencari titik temu secara terbuka.
Dalam pengalaman pribadinya, ia pernah melakukan lobi dengan salah satu anggota DPR RI untuk kepentingan kegiatan kolektif mahasiswa. Ia menceritakan bahwa keberhasilan lobi tersebut terjadi karena ia memahami kebutuhan pihak lain sekaligus mampu menawarkan manfaat dari kerja sama yang diusulkan. Pengalaman itu ia jadikan contoh bahwa lobi yang baik harus dibangun melalui persiapan matang dan komunikasi yang meyakinkan.
Menyikapi Negosiasi yang Buntu
Namun, tidak semua negosiasi berjalan mulus. Ketika menghadapi situasi buntu, Andi Rama menyarankan agar mahasiswa tetap menjaga etika komunikasi. Ia menuturkan bahwa langkah terbaik adalah mengakhiri diskusi dengan ucapan terima kasih dan kemudian menjadwalkan ulang pertemuan. Ia menilai pendekatan tersebut dapat menjaga hubungan baik serta membuka peluang bagi pembahasan lanjutan.
Sebagai penutup, Andi Rama mengajak mahasiswa untuk terus mengasah kemampuan lobi dan negosiasi sejak dini melalui kebiasaan belajar yang konsisten. Menurutnya, mahasiswa perlu aktif berlatih dan tidak ragu mengambil kesempatan untuk berbicara di berbagai situasi. Ia berharap kegiatan seperti JARAK terus dilakukan untuk memperkuat kapasitas komunikasi mahasiswa Fakultas Teknik ke depan.




















