
KHITTAH.CO,. SINGAPURA — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar memperpanjang kerja sama dengan Singapore Polytechnic melalui penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di kampus Singapore Polytechnic, Singapura, Rabu, 10 Desember 2025.
Perpanjangan kerja sama ini menegaskan kelanjutan program Learning Express (LeX), model pembelajaran kolaboratif lintas negara berbasis design thinking yang mengaitkan riset sosial, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat.
MoU ditandatangani Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerja Sama Unismuh Makassar Prof Andi Sukri Syamsuri bersama pimpinan Singapore Polytechnic. Hadir pula Ketua Divisi Kerja Sama, Pusat Studi dan Inkubasi Bisnis LP3M Unismuh Dr Wildhan Burhanuddin, serta perwakilan Fakultas Teknik, yakni Wakil Dekan I Dr Ar Ir Irnawaty Idrus dan Ketua Program Studi Arsitektur Ar Citra Amalia Amal.
Dari Singapore Polytechnic, kegiatan dihadiri Deputy Senior Director Lim Lee Yee, Senior Manager Eng Soon, serta Program Manager Nurul Ain.
Pembekalan Fasilitator
Rangkaian agenda kerja sama ini juga diisi Design Thinking Training pada 10–11 Desember 2025 di Singapore Polytechnic. Dua dosen Fakultas Teknik Unismuh Makassar, Irnawaty Idrus dan Citra Amalia Amal, mengikuti pelatihan tersebut sebagai persiapan fasilitator untuk pelaksanaan LeX 2026.
Dalam program LeX, fasilitator berperan mendampingi mahasiswa sejak pemetaan masalah, pengumpulan data lapangan, identifikasi kebutuhan masyarakat, hingga perancangan prototipe solusi. Skema ini dirancang agar mahasiswa tidak berhenti pada diagnosis persoalan, melainkan bergerak menuju rancangan intervensi yang dapat diuji di lapangan.
LeX 2026 di Desa Tondong Tallasa
Program LeX berikutnya dijadwalkan berlangsung di Desa Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, pada 30 Maret–10 April 2026. Sebanyak 30 mahasiswa Unismuh akan berkolaborasi dengan mahasiswa Singapore Polytechnic untuk merancang inovasi berbasis design thinking yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat desa dan isu-isu keberlanjutan.
Pelaksanaan LeX di Pangkep diproyeksikan menjadi ruang belajar sekaligus ruang kerja sosial bagi mahasiswa, terutama dalam menyusun solusi yang relevan dengan kebutuhan komunitas.
SDGs dan Pemeringkatan Universitas
Unismuh menilai kerja sama ini sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 4 (pendidikan berkualitas), SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), SDG 9 (inovasi dan infrastruktur), SDG 11 (kota dan permukiman berkelanjutan), serta SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan).
Di sisi lain, kerja sama internasional dan keterlibatan mahasiswa dalam program global juga dipandang mendukung strategi peningkatan kinerja institusi pada sejumlah indikator pemeringkatan, seperti QS Stars, UI GreenMetric, dan Times Higher Education Impact Rankings yang berbasis capaian SDGs.
Prof Andis, sapaan akrab Warek I Unismuh, mengatakan bahwa kolaborasi internasional menjadi salah satu elemen penguat reputasi akademik dan dampak sosial kampus. “Kolaborasi internasional seperti ini menjadi elemen penting dalam mendorong reputasi akademik, research engagement, dampak sosial, dan pencapaian SDGs — seluruhnya berkontribusi terhadap peningkatan ranking universitas,” ujarnya.
Perpanjangan kerja sama ini mempertegas arah Unismuh Makassar untuk mengembangkan jejaring global yang tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, tetapi juga menghasilkan kontribusi yang terukur bagi masyarakat dan agenda pembangunan berkelanjutan.





















