
KHITTAH.CO,. MAKASSAR — Divisi Pariwisata dan Kebudayaan Duta Kampus Unismuh Makassar kembali menggelar Kajian Budaya Jilid II dengan tema “Genealogi dan Sistem Kekerabatan Tradisional Sulawesi”. Kegiatan yang berlangsung di ruang kelas FISIP Unismuh, Gedung Iqra, Lantai 5 Kampus Unismuh Makassar. Pada Rabu, 10 Desember 2025, menghadirkan atmosfer diskusi yang hidup serta penuh pemikiran kritis.
Kajian ini diisi oleh Asrianto Rajab, aktivis budaya sekaligus alumni S1 Sejarah Peradaban Islam UIN Alauddin Makassar. Dengan penyampaian yang runtut dan kaya referensi, ia mengajak para peserta menelusuri akar sistem kekerabatan masyarakat Sulawesi melalui sudut pandang sejarah, tradisi lisan, hingga nilai sosial-budaya yang masih diwariskan hingga kini.
Suasana kegiatan tampak dinamis. Para peserta, yang merupakan Duta Kampus Unismuh Makassar, aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi, sehingga menciptakan ruang belajar yang terbuka dan dialogis. Interaksi tersebut menunjukkan antusiasme generasi muda terhadap isu pelestarian budaya lokal.
Ketua Divisi Pariwisata dan Kebudayaan, Ayu Andira, dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini menjadi wujud ikhtiar intelektual untuk memperluas cakrawala para duta kampus. “Kegiatan ini adalah bentuk upaya kami memberikan ruang agar para duta kampus tidak hanya berfokus pada tugas sebagai brand ambassador, tetapi juga memiliki kedalaman pengetahuan budaya,” ujarnya.
Sementara itu, pemateri Asrianto Rajab menyampaikan pesan penutup yang kuat dan menginspirasi. “Teman-teman duta kampus haruslah menjadi ujung tombak dari penyadaran dan pelestarian budaya yang ada,” pesannya, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga identitas kultural.
Kegiatan kemudian ditutup dengan penyerahan cenderamata kepada pemateri serta sesi foto bersama, menandai berakhirnya kajian yang tidak hanya informatif tetapi juga memberikan inspirasi baru bagi para duta kampus untuk terus merawat budaya melalui pengetahuan dan aksi nyata.
Acara ini sejalan dengan komitmen Unismuh Makassar dalam mendukung pencapaian SDGs, khususnya Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui penguatan literasi budaya dan pemahaman historis bagi para duta kampus. Kajian yang berfokus pada genealogi dan sistem kekerabatan tradisional Sulawesi juga berkontribusi pada Tujuan 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), terutama dalam pelestarian warisan budaya lokal yang menjadi bagian penting identitas masyarakat. Selain itu, kolaborasi antara divisi kegiatan, narasumber, dan mahasiswa mencerminkan implementasi Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) sebagai wujud sinergi multipihak dalam memperkuat upaya pendidikan dan pelestarian budaya yang berkelanjutan.





















