
KHITTAH.CO, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar terus menapaki proses internasionalisasi pendidikan tinggi dengan memperluas jejaring kerja sama di kawasan Asia Tenggara. Upaya tersebut diwujudkan melalui penjajakan kolaborasi bersama Politeknik Besut Terengganu, Malaysia, dan Singapore Polytechnic, dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Menara Iqra, lantai 17, Kampus Unismuh Makassar, Senin, 15 Desember 2025.
Pertemuan ini dihadiri 13 delegasi Politeknik Besut Terengganu yang dipimpin langsung oleh direkturnya, serta perwakilan Singapore Polytechnic yang selama ini menjadi fasilitator program mobilitas internasional mahasiswa dan dosen. Agenda tersebut ditutup dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) sebagai penanda awal komitmen kerja sama ketiga institusi.
Rektor Unismuh Makassar Dr Abd. Rakhim Nanda menyampaikan bahwa kolaborasi lintas negara merupakan bagian dari strategi jangka panjang kampus dalam memperkuat daya saing global. Menurut dia, internasionalisasi tidak cukup dimaknai sebagai kunjungan seremonial, melainkan harus diarahkan pada program berkelanjutan yang menyentuh tridarma perguruan tinggi.
“Unismuh Makassar adalah amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi. Kami terbuka untuk kolaborasi yang berkelanjutan, baik dalam pengembangan akademik, riset bersama, maupun mobilitas dosen dan mahasiswa,” ujar Rakhim.
Ia menjelaskan, Unismuh Makassar saat ini memiliki delapan fakultas dengan 68 program studi, serta aktif mendorong pengakuan internasional, salah satunya dengan masuk dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) Impact Rankings.
Dalam konteks itu, kemitraan dengan institusi pendidikan di Malaysia dan Singapura dipandang sebagai langkah strategis untuk memperluas jejaring global kampus, khususnya di kawasan ASEAN.
Pembelajaran Lintas Budaya
Dari pihak Singapore Polytechnic, Rojan, menekankan pentingnya pembelajaran lintas budaya sebagai bagian dari pendidikan tinggi global. Ia menilai Indonesia dan Malaysia memiliki kekuatan sosial dan kultural yang memberi pengalaman belajar berbeda bagi mahasiswa Singapura.
“Mahasiswa perlu belajar tentang nilai-nilai sosial dan cara berinteraksi dengan sesama. Hal-hal seperti itu tidak selalu bisa diperoleh di ruang kelas. Itulah yang kami temukan di Indonesia dan Malaysia,” kata Rojan.
Menurut dia, dialog dengan dosen dan mahasiswa di Indonesia membuka perspektif baru bagi mahasiswa Singapura dalam memahami masyarakat, budaya, dan isu sosial di kawasan Asia Tenggara. Karena itu, Singapore Polytechnic secara konsisten menjadikan Indonesia sebagai mitra dalam program mobilitas dan pembelajaran berbasis komunitas.
Sementara itu, Direktur Politeknik Besut Terengganu, Udom A, menyampaikan bahwa kunjungan ke Unismuh Makassar merupakan bagian dari upaya membangun kerja sama jangka panjang antarinstitusi pendidikan. Ia memperkenalkan Politeknik Besut Terengganu yang berdiri sejak 2017 dengan fokus pada pendidikan vokasi, khususnya di bidang teknologi informasi, desain kriya, dan batik fashion design.
“Kami datang bukan hanya untuk menjalin kerja sama, tetapi juga untuk belajar dari keunggulan Unismuh Makassar. Harapannya, kolaborasi ini dapat berjalan teratur dan berkesinambungan,” ujarnya.
Ke depan, kerja sama diarahkan pada pengembangan riset kolaboratif, penyusunan kurikulum bersama, serta pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan kampus dan pembelajaran. Selain itu, penguatan program berbasis budaya dan kewirausahaan kreatif juga menjadi perhatian dalam kolaborasi ini.
Menuju Program Bersama 2026
Hasil penjajakan tersebut akan ditindaklanjuti dengan program konkret, termasuk mobilitas internasional mahasiswa dan dosen, riset bersama, serta pengabdian kepada masyarakat lintas negara. Pada 2026, Unismuh Makassar menargetkan keterlibatan mahasiswa dalam program internasional di Politeknik Besut Terengganu, yang dirancang terintegrasi dengan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Penandatanganan LoI antara Unismuh Makassar, Politeknik Besut Terengganu, dan Singapore Polytechnic menandai tahap awal dari proses panjang pembangunan kemitraan strategis. Bagi Unismuh Makassar, langkah ini menjadi bagian dari upaya konsisten memperkuat posisi perguruan tinggi Indonesia dalam jejaring pendidikan tinggi ASEAN, melalui kolaborasi yang bertumpu pada kualitas, keberlanjutan, dan pertukaran pengetahuan lintas budaya.
Program ini diinisiasi oleh Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Unismuh Makassar, sebagai persiapan Internasional research collaboration dan KKN Internasional 2026.





















