KHITTAH.CO, ACEH TAMIANG — Emergency Medical Team (EMT) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar terus memberikan layanan kesehatan bagi warga terdampak banjir di Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang. Pada Rabu, 24 Desember 2025, posko layanan kesehatan mencatat sebanyak 87 pasien datang berobat, dengan anak-anak menjadi kelompok terbanyak yang memeriksakan diri.
Ketua EMT Unismuh Makassar, dr. Muh. Ihsan Kitta, Sp.OT, mengatakan sebagian besar pasien anak mengeluhkan gangguan kulit, flu, dan demam. Keluhan tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pascabanjir yang masih lembap dan belum sepenuhnya bersih dari lumpur.
“Keluhan yang paling banyak kami temukan pada anak-anak adalah gatal-gatal, flu, dan demam. Lingkungan pascabanjir memang sangat berpengaruh terhadap kesehatan mereka,” ujar Ihsan saat ditemui di Posko Layanan Kesehatan Kantor Datok Penghulu Teluk Kepayang.
Posko kesehatan EMT Unismuh Makassar melayani warga dari tiga kampung, yakni Teluk Kepayang, Teluk Kemiri, dan Teluk Halban. Dari total pasien yang dilayani, tercatat 15 pasien laki-laki dan 72 pasien perempuan, dengan rentang usia mulai dari balita hingga lanjut usia.
Berdasarkan data pemeriksaan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi penyakit terbanyak dengan 17 kasus, disusul hipertensi sebanyak 14 kasus. Selain itu, tim juga menangani berbagai keluhan ringan pascabanjir lainnya, seperti gangguan kulit dan kelelahan. Hingga akhir pelayanan, tidak ada pasien yang memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan.
Menurut Ihsan, pelaksanaan layanan kesehatan di lapangan masih menghadapi sejumlah kendala, terutama luasnya wilayah layanan dan keterbatasan jaringan komunikasi, sehingga informasi layanan belum sepenuhnya menjangkau seluruh warga.
“Kami terus berkoordinasi dengan Datok Penghulu dan perangkat kampung agar warga mengetahui jadwal dan lokasi layanan kesehatan, terutama bagi mereka yang kesulitan mengakses puskesmas,” jelasnya.
Selain pemeriksaan dan pengobatan, EMT Unismuh Makassar juga menggelar penyuluhan kesehatan, di antaranya edukasi cuci tangan pakai sabun (CTPS), pertolongan pertama pada bayi tersedak, serta edukasi kesehatan bagi ibu hamil. Pada hari yang sama, tim juga membagikan 70 paket hygiene kit kepada keluarga terdampak banjir.
Ihsan menambahkan, kebutuhan warga saat ini tidak hanya terbatas pada layanan medis, tetapi juga alat pembersih rumah untuk membersihkan lumpur yang masih mengendap di permukiman.
Operasi kemanusiaan ini melibatkan 10 tenaga kesehatan, terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, tenaga kefarmasian, serta mahasiswa profesi kedokteran. Operasional EMT Unismuh Makassar di Teluk Kepayang berakhir pada Rabu (24/12) dan selanjutnya akan berpindah ke Kecamatan Karang Baru.
EMT Unismuh Makassar yang berkolaborasi dengan MDMC dijadwalkan bertugas di Aceh Tamiang hingga 29 Desember 2025, dengan fokus pada layanan kesehatan jemput bola bagi warga di wilayah yang akses kesehatannya masih terbatas.





















