
KHITTAH.CO, MAKASSAR — Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr. Maria Ulviani, S.Pd., M.Pd., lolos dalam Call for Proposals yang diselenggarakan Universities Network for Children in Armed Conflict (UNETCHAC). Ia dijadwalkan mempresentasikan proposalnya dalam forum internasional Rebirth Forum yang didukung Kementerian Luar Negeri Italia.
Proposal berjudul “Voices of Young Women in Conflict Mediation: A Transformative Approach to Community Peacebuilding” dinyatakan terpilih dan akan dipresentasikan pada 21 Januari 2025 dalam sesi khusus presentasi makalah yang digelar secara hybrid (luring dan daring). Hal tersebut disampaikan Maria Ulviani saat dikonfirmasi, pada Rabu, 31 Desember 2025.
Rebirth Forum merupakan forum akademik internasional yang diselenggarakan UNETCHAC bekerja sama dengan Istituto San Pio V dan Università degli Studi Niccolò Cusano, Roma. Kegiatan ini menjadi bagian dari proyek REBIRTH: Empowerment and Rehabilitation of Girls in Armed Conflict yang berfokus pada isu Women, Peace, and Security.
Dalam forum tersebut, Dr. Maria Ulviani akan memperoleh waktu 15 menit untuk memaparkan gagasan serta temuan konseptual mengenai peran strategis perempuan muda dalam mediasi konflik dan pembangunan perdamaian berbasis komunitas. Forum ini diikuti akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara yang menaruh perhatian pada isu perdamaian, konflik bersenjata, serta perlindungan perempuan dan anak.
Keikutsertaan dosen Unismuh Makassar dalam forum internasional tersebut mencerminkan pengakuan terhadap kontribusi akademik perguruan tinggi Indonesia dalam kajian perdamaian, gender, dan resolusi konflik. Partisipasi ini juga diharapkan memperkuat jejaring internasional serta membuka peluang kolaborasi riset lintas negara.
Dr. Maria Ulviani menyatakan forum tersebut menjadi ruang strategis untuk menyuarakan perspektif perempuan muda dalam proses perdamaian global. “Forum ini penting untuk menghadirkan suara perempuan muda sebagai agen transformasi dalam mediasi konflik dan pembangunan perdamaian berkelanjutan,” ujarnya.





















