KHITTAH.CO, JAKARTA – Tanwir I ‘Aisyiyah rencananya digelar di Jakarta pada 15-17 Januari 2025. Gelaran itu bakal membahas sejumlah isu strategis, salah satunya adalah Gerakan Pendidikan Inklusif.
Menurut Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah, pendidikan inklusif bisa diwujudkan dengan beberapa cara, mulai dari penyadaran, pemenuhan akses layanan dasar, pemberdayaan dan advokasi kebijakan.
Tri Hastuti menyampaikan itu saat Konferensi Pers Jelang Tanwir I ‘Aisyiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025, kemarin. Untuk memudahkan wacana itu, Tri Hastuti menyebut ‘Aisyiyah bakal bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua pihak akan meluncurkan (launching) Gerakan Pendidikan Inklusif Berkelanjutan dalam forum Tanwir I ‘Aisyiyah itu.
“Gerakan pendidikan inklusif menjadi upaya nyata untuk menyediakan pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi, menjunjung tinggi kesetaraan dan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak dengan beragam latar belakang, kondisi, dan kebutuhan,” terang Tri.
Tri memaparkan bahwa saat ini, masih ada sekolah yang tidak menerapkan pendidikan inklusif, meskipun telah menjadi mandat undang-undang. Sehingga belum semua anak dengan beragam latar belakang dan kebutuhan bisa mengakses pendidikan yang bermutu.
Ia memberi contoh, anak berkebutuhan khusus (ABK), korban perkawinan anak dan kekerasan, anak berhadapan dengan hukum, anak dari masyararakat adat, maupun anak yang tinggal di daerah kondisi geografis yang tidak mudah dijangkau.
Diketahui, Tanwir I ‘Aisyiyah akan melibatkan 350 peserta, yang meliputi PP ‘Aisyiyah, PWA, dan PDA. Sementara, untuk Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah di luar negeri akan mengikuti kegiatan secara online. (Rls)