Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanDaerah

Alhamdulillah, Tahun Ini MBS Palopo Buka SMA dan Miliki Kompleks Pontren Sendiri

×

Alhamdulillah, Tahun Ini MBS Palopo Buka SMA dan Miliki Kompleks Pontren Sendiri

Share this article

KHITTAH.co, Palopo- Ada kabar bahagia yang tersiar dalam gelaran Penamatan Santri SMP Muhammadiyah Boarding School Palopo dan Wisudawa Tahfidz angkatan I, Sabtu, 4 Juni 2022 di Muhammadiyah Conference Center Kampus Universitas Muhammadiyah Palopo. 

Selain karena ini merupakan wisuda angkatan I yang bersejarah, mulai tahun ini, MBS Palopo juga akan membuka tingkatan sekolah menengah atas (SMA). Gedung sekolah SMA MBS Palopo ini akan dibangun di Songka, Palopo. 


“Sebagaimana amanah Walikota Palopo, beberapa waktu lalu, untuk membuat siteplan-nya, alhamduliilah, tahun ini sudah bisa terlaksana,” ungkap K.M. Amril, Direktur MBS Palopo. 

Diketahui, tanah seluas 2 hektar  tersebut akhirnya dimiliki MBS untuk dijadikan sebagai kompleks pondok pesantren. 

“Selama ini kami masih menumpang, tapi insya Allah tahun ini kami sudah bisa mewujudkan mimpi kami punya kompleks pesantren sendiri,” ungkap K.M Amril.

Kiai muda ini mengungkapkan, pemanfaatan lahan dengan pembangunan kompleks pesantren ini akan memanfaatkan hibah dari keluarga dr. Abu Bakar Malinta. 

Amrul mengatakan, pembangunan akan memanfaatkan hasil penjualan rumah yang merupakan hibah dari Dokter Abu Bakar. Kata Amrul, rumah Dokter Abu di Makassar telah diserahkan ke MBS Palopo, dan akan dijual. 

Demikian pula rumah milik keluarga Pendiri PTM Palopo ini di Jalan Manennungeng. Rumah tersebut dahulunya sempat menjadi tempat istrinya berpraktik. Rumah tersebut diamanahkan kepada Muhammadiyah untuk dijadikan sebagai masjid MBS Palopo. 

Dalam acara tersebut, Sesepuh Muhammadiyah Palopo, dr. Abubakar Malinta kembali menyampaikan hibah yang merupakan wasiat dari almarhumah istrinya. Wasiat tersebut, kata Abubakar, disampaikan oleh mendianng istrinya sebelum wafat. 

Serah-terima hibah tersebut dilakukan secara simbolik. Sebelumnya, Abubakar Malinta diminta untuk memberikan sepatah kata terkait hibahnya tersebut.

“Tadi, saya disampaikan oleh mudir, sebelum memberikan sertifikat, saya diharapkan memberikan sepatah kata pengantar. Saya katakan apa ini tidak riya? Tapi  beliau mendesak, katanya untuk memotivasi yang lainnya, maka saya tampil,” ungkap Dokter Abubakar. 

Keluarga Mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Palopo ini menyerahkan tanah seluas 8.969 meter persegi di Desa Sampoddo. Cucu dari Penasihat PDM Palopo ini juga ikut mewakafkan tanah seluas 5.843 meter persegi. 

“Sebelum meninggal, ia sudah memberikan pesan-pesan kepada saya dan anak-anaknya. Tanah yang ada juga pohon jatinya itu, supaya diserahkan ke Muhammadiyah. Jadi jatinya bisa disensor untuk digunakan sebagai bahan pembangunan di sana,” ungkap Dia. 

Menanggapi kekhawatiran Dokter Abu terkait riya, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel, K.H. Mawardi Pewangi menyampaikan pendapatnya. 

Menurut Kiai Mawardi, permintaan Mudir untuk sepatah kata dari Dokter Abu bukanlah untuk riya. Sepatah kata tersebut, kata Kiai Mawardi, untuk menyebarluaskan nikmat yang didapatkan dari Allah. 

Menurut Kiai Mawardi, riya itu penyakit hati. Dikatakan riya jika niat hati memamerkan amal, ibadah atau prestasi kita kepada orang lain dengan tujuan mendapat pujian dan penghargaan.

“Sepatah kata yang diminta Mudir ke Dokter Abubakar itu bukan untuk riya. Itu perintah Quran, Wa Amma bini’mati Rabbika fahaddits. Nikmat Tuhan itu disebarluaskan supaya menjadi contoh bagi yang lainnya,” ungkap Kiai Mawardi.

Wakil Rektor IV Unismuh Makassar ini juga mengingatkan, berdasarkan regulasi dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tanah-tanah yang masih berstatus wakaf dialihkan menjadi hibah. 

Penandatanganan berita acara serah terima sertikat tanah tersebut disaksikan oleh Wakil Ketua  PWM Sulsel, K.H. Mawardi Pewangi dan Ketua Lembaga Pembinaan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP2M) PWM Sulsel, K.H. Luqman Abdul Shamad, serta Walikota Palopo Judas Amir. 

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply