Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Ambo Asse Amanahkan ‘Aisyiyah Sulsel Sungguh-Sungguh Upayakan Kuota 30% Perempuan

×

Ambo Asse Amanahkan ‘Aisyiyah Sulsel Sungguh-Sungguh Upayakan Kuota 30% Perempuan

Share this article
Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse saat menyampaikan amanah dalam Peringatan Milad ke-106 ‘Aisyiyah (sumber foto: zh)

KHITTAH.CO, MAKASSAR– Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Ambo Asse menyayangkan pemenuhan kuota 30% bagi perempuan yang hingga kini belum pernah terpenuhi.

“Memang kuota 30% untuk perempuan ini, dalam hal kehidupan politik bangsa, masih jauh dari ketercukupan. Selain karena persaingan antara laki-laki dan perempuan, memang ada yang menyepelekan itu sehingga terjadi diskriminasi,” kata dia.

Karena itu, ia mengamanahkan ‘Aisyiyah untuk melatih dan mendidik kader-kader Perempuan Muhammadiyah untuk bisa tampil sebagai pemimpin di pentas politik bangsa.

Ia juga meminta ‘Aisyiyah untuk terus bersungguh-sungguh mengupayakan terciptanya penyelenggaraan Pemilu yang berkeadilan bagi perempuan.

Termasuk memberikan pendidikan politik bagi perempuan dan mendorong kader ‘Aisyiyah menjadi penyelenggara maupun peserta dalam Pemilu.

“Kita harus bersungguh-sungguh. Sebagaimana firman Allah yang selalu saya ulang-ulang sampaikan, Apakah kalian mengira akan masuk surga, sebelum kalian berjihad dan bersabar,” kata dia.

Ia mengatakan, masuk surga dan jihad dalam konteks ini adalah kesuksesan dan kesungguhan. Ambo menegaskan, untuk mencapai kesuksesan, tujuan yang dicita-citakan oleh ‘Aisyiyah itu harus dengan kesungguhan.

Ia juga menekankan, kesabaran yang dimaksud adalah sabar-aktif, bukan sabar yang tinggal diam dan pasif.

Dalam amanahnya, Ambo Asse juga menyampaikan kriteria pemimpin idealnya. Kata dia, pemimpin harus memiliki kompetensi, kemampuan fisik dan ilmu.

Kata dia, pemimpin juga harus bisa bertindak profesional. “Artinya seorang pemimpin tidak boleh diskriminasi, tidak berbuat macam-macam yang tidak seharusnya,” ujar dia.

Amanah Ambo Asse itu ia sampaikan dalam Peringatan Milad ke-106 ‘Aisyiyah pada Ahad, 18 Juni 2023 di Gedung Serbaguna ‘Aisyiyah, Jalan Jend M Jusuf Makassar.

Hal itu sebagai respons atas pidato Ketua PW ‘Aisyiyah Sulsel Mahmudah dan materi yang disampaikan Komisioner Komnas Perempuan Alimatul Qibtiyah.

Dalam pidatonya, Ketua PWA Sulsel, Mahmudah mengatakan, peningkatan partisipasi perempuan harus menjadi salah satu masalah yang harus terus diupayakan ‘Aisyiyah.

Pasalnya, hingga kini, kuota 30% belum juga tercapai. Padahal, keterlibatan perempuan itu demi pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial.

Ia menyajikan data dari Perludem yang menunjukkan pada 2019, angka keterwakilan perempuan hasil pemilu legislatif nasional 2019 masih sekitar 20.5%, hanya 118 dari 575 kursi DPR.

“Jumlah tersebut masih jauh dari harapan, bahkan belum mencapai kuota 30% seperti yang dimandatkan oleh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2004 tentang Pemilu,” ungkap Mahmudah.

Karena itu, ia mengatakan, ‘Aisyiyah harus melakukan pendidikan politik pada perempuan.

‘Aisyiyah juga harus menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-undangan pro perempuan dan anak di ruang publik.

Sementara itu, Komisioner Komnas Perempuan, Alimatul Qibtiyah menyajikan data kondisi keterwakilan Pemilu sejak tahun 1999 sampai 2019.

Pada 1999, jumlah laki-laki di DPR sebanyak 455 orang sementara perempuan hanya 45 orang. Pada 2019, jumlah legislator laki-laki yaitu 457 orang, perempuan hanya 118 dari 575 kursi.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) Periode 2015–2022 itu juga menyajikan data terkait sejumlah provinsi tanpa caleg DPR Perempuan yang terpilih.

Provinsi itu yakni Kepulauan Riau, Riau, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Papua Barat. Sementara, untuk dapil tanpa perempuan yang terpilih terdapat 19 dapil.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply