Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanBeritaMuhammadiyah

Ambo Asse di Kemah Tahfidz dan Bahasa VII: Inilah Cara Muhammadiyah Pertahankan Generasi Yang Kuat

×

Ambo Asse di Kemah Tahfidz dan Bahasa VII: Inilah Cara Muhammadiyah Pertahankan Generasi Yang Kuat

Share this article
Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse saat sambutan di Kemah Tahifdz dan Bahasa VII di Palopo. (Sumber Foto: HZ)

KHITTAH.CO, PALOPO – Ketua PW Muhammadiyah Sulawesi Selatan (Sulsel) Ambo Asse menyebut kegiatan Kemah Tahfidz dan Bahasa ke-VII di Palopo sebagai cara Muhammadiyah mempertahankan generasi yang kuat. Awalnya, ia menyitir surat An-nisa ayat sembilan tentang larangan bagi umat Islam meninggalkan generasi yang lemah.

“Firman Allah mengingatkan kepada kita bahwa kita harus mewaspadai jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah, dan seperti inilah Muhammadiyah mempertahankan generasi yang kuat, yaitu membina pondok-pondok Pesantren, Pendidikan,” ujar Ambo Asse saat sambutan.

Bagi Ambo Asse, kehadiran 23 pondok pesantren di ajang itu adalah manifestasi semangat pimpinan dan pembina pesantren untuk meningkatkan kualitas santri dan santriwati mereka.

“Pondok pesantren dan juga pondok-pondok tahfidz, menurut hitungan saya jumlahnya sudah 36, dan yang tampil sekarang jumlahnya 23. Fastabiqul Khairat, yang hadir di sini tentu mau berlomba. Jika mau berlomba, tentu harus mempersiapkan diri menjadi insan-insan yang berkualitas, kualitas dari semua jenis lomba,” kata Ambo.

Karena itu, Ambo Asse meyakini Muhammadiyah Sulsel telah menjawab ayat Allah surat An-nisa ayat sembilan itu. Sebab, tak hanya pesantren, Muhammadiyah bahkan telah memiliki institusi pendidikan di semua tingkatan.

Tak lupa, Ambo Asse menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi. Ia menjamin, kegiatan serupa akan terus berlangsung setiap tahunnya di Sulsel.

“Saya berterima kasih kepada seluruh pimpinan pondok pesantren yang sangat semangat menghadirkan pondoknya. Tadi saya dengar ada yang mengusulkan kemah tahfidz digelar dua kali dalam setahun, saya bilang jangan, tetap sekali setahun, karena ini memberi semangat kepada santri dan juga memberi semangat kepada Pimpinan Wilayah. Terima kasih kepada Wali Kota yang telah memberi fasilitas dan seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini,” tandas Ambo.

PDM Palopo Respons Ambo Asse

Ketua PDM Palopo, Tahmid Nur merespons pernyataan Ambo Asse soal daerah itu yang pernah memperoleh kategori ‘Penyelenggara Musywil Teladan’. Di kesempatan itu, ia mengaku akan bekerja maksimal untuk mewujudkan Kemah Tahfidz dan Bahasa teladan, menyusul predikat yang pernah diraih sebelumnya.

“PDM bersama dengan Direktur MBS Kota Palopo berusaha mewujudkan agar Kemah Tahfidz ke-VII di Kota Palopo ini juga merupakan kegiatan teladan,” ujar Tahmid.

Karena itu, ia menyampaikan kepada Wali Kota Palopo untuk memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai. Sebab, menurut Tahmid, Allah akan mengucurkan keberkahan di daerah tempat berkumpulnya para pebelajar agama, termasuk para penghafal Al-Qur’an.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kegiatan ini, termasuk Rektor UM Palopo dan donatur lainnya, Yayasan Islamic Center dan kepada Pemerintah Kota Palopo. Apa yang kita duduki, pijaki dan bahkan yang ada di Islamic Center, Pesantren Muhammadiyah adalah lembaga yang pertama menempati kelas-kelas itu,” kata dia.

“Oleh karena itu kami yakinkan kepada kita semua, kepada Pak Wali, apabila suatu daerah didatangi penghafal Al-Qur’an yang jumlahnya ribuan, para ustadz, Kiai, maka yakinlah berkah akan turun dari langit dan akan muncul dari bumi. Maka jika masih ada fasilitas lain yang harus diberikan kepada peserta kami masih siap menerimanya. Ini bukan permintaan, karena Muhammadiyah dilarang meminta-minta, tapi penyampaian informasi,” imbuh Tahmid disambut tawa peserta.

Peserta Kemah Tahfidz dan Bahasa VII saat orientasi dan sosialisasi menjelang pembukaan. (Sumber foto: HZ)

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo, Asrul Sani mengamini pernyataan Ketua PDM Palopo soal berkah Allah akan diturunkan di daerah tempat berkumpulnya para penghafal Al-Qur’an. 

“Insyaallah akan menjadi tuan rumah yang baik. Kami yakin akan menjadi berkah karena kegiatan ini dihadiri para ustadz, ulama serta hafidz dan hafidzah,” tutur dia.

Sebagai balasannya, ia meminta kepada peserta yang hadir di Kemah Tahfidz itu agar mendoakan penyelenggaraan Pilkada pada November mendatang.

“Tidak lama kita akan menghadapi pemilihan gubernur, wali kota, saya berharap para ustadz dan adik-adikku hafidz dan hafidzah mari kita mendoakan semoga kita bisa melaksanakan itu semua dengan jujur, adil, aman tanpa ada gangguan satu pun,” harap dia.

Di tempat yang sama, Direktur MBS Palopo, Amril menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam suksesi kegiatan tersebut.

“Kepada seluruh sponsor, dan semua pihak yang telah bahu-membahu menyukseskan kegiatan ini terima kasih. Semoga acara yang akan berlangsung selama empat hari ini berjalan dengan lancar,” ujar Amril.

Diketahui, Muhammadiyah Boarding School (MBS) Palopo menjadi tuan rumah pelaksana Kemah Tahfidz dan Bahasa VII Pondok Pesantren Muhammadiyah/Aisyiyah se-Sulawesi Selatan tahun 2024. Kegiatan itu berlangsung sejak 1-4 September 2024 di beberapa titik yaitu Lapangan Pancasila, Kampus UM Palopo, dan Kompleks Islamic Center Kota Palopo.

Kegiatan itu melibatkan tak kurang dari 2000 peserta. Acara diawali dengan pawai yang dimulai dari Kampus UM Palopo hingga Lapangan Pancasila.

Berbagai penampilan memeriahkan pembukaan. Mulai dari Tapak Suci, dan juga penampilan dari tuan rumah (MBS Palopo).

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply