Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaMuhammadiyahNasionalPendidikan

Antropolog Inggris: Barat Perlu Mengenal Muhammadiyah dan Aisyiyah

×

Antropolog Inggris: Barat Perlu Mengenal Muhammadiyah dan Aisyiyah

Share this article

KHITTAH.CO, INDIANA — Muhammadiyah adalah salah satu gerakan Filantropi Islam di Indonesia yang terbukti sukses melintasi usia seabad. Tetapi masih banyak peneliti di level internasional yang belum mengetahui kisah sukses gerakan Muhammadiyah di bidang Filantropi Islam.

Agar Muhammadiyah dikenal oleh para peneliti dari Barat, Jonathan Benthall, antropolog senior dari University College London (UCL), menyarankan agar Muhammadiyah membuat film dokumenter untuk audiences dari Barat. Bukan hanya Muhammadiyah, Barat juga perlu mengenal gerakan Aisyiyah. Demikian seperti disampaikan Jonathan Benthall kepada islamberkemajuan.id usai mengisi Simposium tentang Islamic Philanthropy and Civil Society di Indiana University, 4 Oktober 2018.

Jonathan Benthall adalah antropolog senior di University College London. Karya-karya Benthall di bidang studi Filantropi Islam sangat dikenal di dunia. Salah satu karya Benthall yang menjadi rujukan dalam studi Filantropi Islam adalah bukunya yang berjudul Islamic Charities and Humanism in Troubled Times.

“Bagi mereka yang berada dalam ‘lapak studi’ Filantropi Islam, hampir tidak mungkin menulis artikel tanpa mengutip karya Benthall ini,” kata Hilman Latief, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) LazisMu Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang turut hadir dalam Simposium yang digelar di Indiana University tersebut.

“Saya sendiri banyak mendapatkan inspirasi dan pembelajaran dari tulisan-tulisannya tentang Islamic charities,” kesannya.

Benthall berharap agar Muhammadiyah dan Aisyiyah membuat media publikasi yang dapat diterima di kalangan ilmuwan Barat. Sebab, selama ini gerakan Muhammadiyah belum banyak diketahui di kalangan ilmuwan kontemporer di level internasional. Termasuk gerakan Aisyiyah yang terbukti telah berhasil menyelenggarakan program-program filantropi berbasis ajaran Islam perlu dikenalkan di level dunia.

“Perlu dibuat film documentary tentang Muhammadiyah untuk audiences dari Barat,” kata antropolog senior UCL yang tengah memasuki masa pensiun ini. “Tujuannya agar lebih banyak orang mengenal gerakan Islam Indonesia ini.”

Karya Jonathan Benthall yang cukup populer adalah Islamic Charities and Humanism in Troubled Times. Cover buku ini sangat unik. Berwarna merah menyala, desain cover sangat sederhana. Yaitu sebuah gambar perangko kecil yang secara visual dapat membangkitkan imajinasi historis gerakan Muhammadiyah. Kenapa bisa begitu?

“Gambar perangko kecil itu adalah Perangko Amal Muhammadiyah pada zaman Hindia-Belanda,” jelas Hilman Latief.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner ITKESMU SIDRAP

Leave a Reply