Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Arsitek Sistem Penjaminan Mutu yang Pacu Unismuh ke Panggung Global

×

Arsitek Sistem Penjaminan Mutu yang Pacu Unismuh ke Panggung Global

Share this article

(Profil Wakil Rektor IV Unismuh Makassar, Dr. Burhanuddin, M.Si.)

UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Di era persaingan pendidikan tinggi yang kian ketat, reputasi tidak lahir dari kebetulan. Dr. Burhanuddin, M.Si., yang dilantik sebgai Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pada Selasa, 8 April 2025, hadir sebagai pengukir sistem yang mentransformasi mutu menjadi budaya. Dengan membidangi Sistem Informasi, Penjaminan Mutu, Perencanaan, dan Daya Saing, pria kelahiran Mandar, 31 Desember 1968 ini memastikan setiap langkah Unismuh terukur, tertata, dan terakreditasi—syarat wajib untuk melesat ke panggung internasional.

Dari Jurusan Administrasi ke Pucuk Pimpinan

Lulusan S-1 Ilmu Administrasi Negara Unismuh (1993) ini mengawali karier dari posisi paling dasar: dosen, Ketua Jurusan, hingga Wakil Dekan I. Gelar magister di Universitas Hasanuddin (2001) dan doktor di Universitas Negeri Makassar (2014) memperkaya kapasitasnya dalam menata sistem.

Pengalamannya sebagai Kepala Badan Penjaminan Mutu dan Pelaksana Tugas Wakil Rektor I membentuknya menjadi sosok yang paham betul seluk-beluk tata kelola kampus. Tak heran, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Asosiasi Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Muhammadiyah/‘Aisyiyah (APTMA) dan Sekretaris Tim Pendamping Akreditasi PTM/A regional Sulawesi-Maluku.

Di kalangan sivitas akademika Unismuh, ia dikenal sebagai arsitek dalam pencapaian akreditasi ‘Unggul’ Unismuh dari BAN-PT. Setiap kebijakan selalu dirancang dengan data dan sistem yang jelas.

Misi Besar: Akreditasi Unggul hingga Peringkat Dunia

Sebagai Wakil Rektor IV, Burhanuddin menargetkan beberapa agenda utama.  Pertama, menjaga akreditasi “Unggul” baik tingkat institusi (Unismuh) maupun tingkat program studi. Kedua, mendorong program studi terakreditasi internasional. Ketiga, membangun tim work agar kampus ini masuk dalam pemeringkatan internasional seperti Time Higher Education (THE), QS Asia University Ranking (AUR), QS World University Ranking (WUR) dan QS by Subject.

“Reputasi internasional bukan sekadar prestise. Ini tentang membuktikan bahwa kualitas kita diakui dunia,” tegasnya.

Untuk mewujudkan target itu, Burhanuddin menggagas digitalisasi sistem penjaminan mutu dan perencanaan. Platform terintegrasi akan menyatukan data dari seluruh fakultas, memudahkan pemantauan real-time, evaluasi berkala, hingga pengambilan keputusan berbasis data.

“Dengan sistem ini, kami bisa mengidentifikasi celah perbaikan lebih cepat dan menyusun strategi yang tepat,” jelasnya. Tak hanya itu, ia juga merancang pelatihan berkelanjutan bagi staf untuk memastikan transisi ke era digital berjalan mulus.

Burhanuddin meyakini, sistem yang baik akan bertahan melewati zaman. Di tangannya, penjaminan mutu bukan sekadar urusan administratif, melainkan investasi untuk masa depan. “Kampus besar tidak dibangun dalam satu malam. Tapi dengan sistem yang tertata, reputasi internasional hanya soal waktu,” katanya.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply