Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Beri Kuliah Umum di Darul Arqam Paripurna IMM, Begini Pesan Ashabul Kahfi

×

Beri Kuliah Umum di Darul Arqam Paripurna IMM, Begini Pesan Ashabul Kahfi

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Anggota DPR RI Dr Ashabul Kahfi memberi kuliah umum di hadapan puluhan peserta Darul Arqam Paripurna (DAP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). DAP merupakan jenjang pengaderan tertinggi di organisasi otonom Muhammadiyah itu.

Kuliah Umum dihelat di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Jl Sultan Alauddin, Jumat, 12 Agustus 2022. Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse turut hadir dalam kuliah umum ini.

Kahfi, sapaan legislator DPR RI ini, memuji tema yang diusung dalam DAP, ‘Agile Leadership dalam Kepemimpinan Ikatan untuk Kemandirian Bangsa’.

“Tema ini menunjukkan bahwa ada penegasan bahwa IMM tidak hanya sibuk dengan dinamika organisasi internal semata, melainkan senantiasa berpikir untuk kemajuan bangsa,” puji Kahfi, legislator yang bakal segera dilantik sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI pasca masa reses.

Pentingnya Kepemimpinan

Ia menyinggung makna ‘agile leadership’ sebagai kepemimpinan tangkas dan lincah, yang lebih mengutamakan kolaborasi daripada hanya sekadar memberi perintah.

Pemimpin yang agile, kata Kahfi, adalah pemimpin yang menjalankan organisasi dengan gaya kepemimpinan yang lebih fleksibel, mampu membangun tim, memiliki kelincahan, mampu beradaptasi di segala kondisi, dan bergerak cepat menangani berbagai masalah dan peluang.

Kahfi juga menyinggung tentang bekal untuk menjadi pemimpin bangsa. Bekal yang dibutuhkan kader IMM, katanya, harus memiliki kapasitas dan integritas yang tinggi.

“Kader IMM harus punya kemampuan leadership yang baik. Olehnya itu pengaderan sangat penting. Tapi perlu diingat, untuk menjadi pemimpin tidak sekadar modal keilmuan yang mempuni, melainkan juga skill wirausaha yang baik dalam menghadapi persaingan di era kompetitif.

Membangun Etos Kewirausahaan

Ia mengajak kader IMM untuk berkaca pada sejarah pendiri Gerakan Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. “Kiai Dahlan menggerakkan Muhammadiyah sambal berdagang. Ia membiayai dakwahnya, salah satunya dari keuntungan berdagang,” urai Kahfi, yang pernah menjadi Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel periode 200o-2005.

Selain mengembalikan spirit Ahmad Dahlan, kata Kahfi, zaman digital saat ini juga menuntut kaum muda memiliki spirit kewirausahaan.

“Dunia digital ini tantangan sekaligus peluang. Ia bisa menghilangkan banyak lapangan kerja, namun sekaligus mendatangkan peluang baru, jika kita memiliki kreativitas dan spirit entrepreneurship,” jelas Ketua PAN Sulsel ini.

Kahfi juga menyebut, membangun mentalitas kewirausahaan juga secara tidak langsung mempersiapkan pemimpin masa depan. “Mentalitas kewirausahaan itu berarti memiliki mentalitas daya juang, adaptif, visioner, dan menggerakkan. Itu pula yang akan menjadi modal dalam memimpin bangsa,” ujarnya.

DAP diikuti perwakilan 15 DPD IMM Se- Indonesia.  Kegiatan berlangsung selama 5 hari, bertempat di Unismuh Makassar.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply