
KHITTAH.CO, MAKASSAR — Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) menggelar sosialisasi hasil QS Asia University Rankings 2026 sekaligus rapat persiapan pengajuan QS Asia 2027, Jumat, 12 Desember 2025. Kegiatan yang berlangsung di Ruang I-Gift Lantai 2 Gedung Iqra itu dihadiri wakil rektor, pimpinan lembaga, dekan, ketua program studi, serta tim tracer study sebagai bagian dari konsolidasi internal peningkatan peringkat kampus.
Fokus pada Indikator Penilaian
Berdasarkan hasil QS Asia 2026, Unismuh Makassar berada pada kelompok peringkat Asia 1.200–1.300, peringkat ASEAN 185, dan peringkat nasional 53. Sejumlah indikator dinilai masih rendah sehingga memerlukan intervensi terpadu dari unit akademik dan birokrasi kampus. Ketua Divisi Pemeringkatan dan Daya Saing, Ardiana, yang juga bertindak sebagai moderator kegiatan, menegaskan perlunya percepatan berbasis target. “Kita butuh percepatan yang terukur. Semua indikator harus didorong dengan rencana kerja yang jelas,” ujarnya. Angka tersebut dijadikan dasar penyusunan langkah perbaikan untuk pengajuan QS Asia berikutnya.
Wakil Rektor IV Unismuh Makassar, Dr. Baharuddin, menegaskan pentingnya menjaga stabilitas peringkat regional sebagai tahapan menuju pemeringkatan global. “Kita harus bertahan, minimal bertahan dua tahun di QS Asia University Rankings,” ujarnya. Ia juga mengingatkan pentingnya pemenuhan kriteria Key Performance Target (KPT) dan rasio program studi agar posisi kampus tidak mengalami penurunan.
Target Publikasi dan Reputasi Akademik
Dalam pemaparan evaluasi QS Asia, Prof. Dr. Hartono Bancong menekankan empat indikator prioritas yang perlu diperkuat, yakni reputasi akademik, reputasi pengguna lulusan, sitasi ilmiah, dan rasio dosen internasional. Menurutnya, reputasi akademik menjadi indikator dominan dalam metodologi QS sehingga Unismuh Makassar perlu melibatkan sedikitnya 400 responden dalam survei reputasi akademik.
Selain itu, indikator sitasi dihitung berdasarkan basis data Scopus, dengan target minimal 100 publikasi per tahun untuk membangun akumulasi penilaian lima tahunan. Target ini dinilai menjadi salah satu tantangan utama dalam upaya peningkatan skor QS Asia.
Langkah Taktis dan Konsolidasi Internal
Dalam sesi diskusi, dosen FKIP Nasharuddin menyoroti komposisi mahasiswa dan dosen sebagai faktor teknis yang memengaruhi peringkat. Ia menilai peningkatan kualitas dapat ditempuh melalui keterlibatan dosen tamu dan profesor internasional serta penguatan publikasi terindeks Scopus melalui pelatihan penulisan dan fasilitasi biaya publikasi.
Unismuh Makassar juga diarahkan memperbaiki mekanisme pengumpulan data pengguna lulusan untuk meningkatkan skor employer reputation. Rendahnya respons survei selama ini dinilai berdampak langsung pada capaian indikator tersebut.
Rektor Unismuh Makassar, Dr. Ir. Abdul Rakhim Nanda, menutup rapat dengan menekankan pentingnya kerja kolektif lintas unit. Forum menetapkan tenggat pengumpulan data pengguna lulusan, penyusunan daftar 400 responden survei, serta program peningkatan publikasi sebelum akhir Januari 2026 sebagai bagian dari persiapan pengajuan QS Asia berikutnya.
Rapat diakhiri dengan komitmen bersama lintas unit untuk memantau capaian indikator secara berkala. Melalui konsolidasi data, penguatan publikasi, dan strategi internasionalisasi, Unismuh Makassar berharap dapat memperbaiki posisi peringkat regional sekaligus memperkuat fondasi menuju pemeringkatan dunia.





















