Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Bupati Adnan Tunggu Masukan untuk Pembangunan dari Musyda Muhammadiyah Gowa

×

Bupati Adnan Tunggu Masukan untuk Pembangunan dari Musyda Muhammadiyah Gowa

Share this article
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat berbincang dengan Ketua PWM Sulsel Ambo Asse dalam Pembukaan Musyda Muhammadiyah Gowa (sumber foto: AHZ).

KHITTAH.CO, Gowa- Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah- ‘Aisyiyah Gowa akhirnya dibuka secara resmi pada Jumat, 12 Mei 2023 di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan YL berharap, hasil musyda dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah.

“Dan kami, Pemerintah Kabupaten Gowa siap selalu berkolaborasi dengan Keluarga Besar Muhammadiyah. Kami tunggu apa yang menjadi sumbangsih saran, hasil pemikiran, masukan-masukan untuk membangun kabupaten,” kata dia.

Ia juga mengapresiasi gerakan Muhammadiyah, terkhusus dalam mendukung pihaknya dalam memajukan Kabupaten Gowa. Sebagai organisasi Islam terbesar, Muhammadiyah terus eksis dan berkolaborasi dengan Pemda Gowa.

Adnan mengatakan, Muhammadiyah merupakan gerakan yang sangat paham bahwa untuk suatu perubahan positif, cara yang ditempuh adalah kolaborasi, bukannya kerja individualistik.

“Bapak Muhammadiyah dan Ibu ‘Aisyiyah telah memberikan kontribusi terbaiknya, karya terbaiknya untuk Kabupaten Gowa yang kita cintai bersama ini.”

“Sehingga, sampai saat ini, alhamdulillah, berkat doa, dukungan, dan bantuan Bapak-Ibu semua, Pemerintah Kabupaten Gowa telah meraih 179 penghargaan Internasional, nasional, maupun provinsi,” kata dia.

Kontribusi nyata Muhammadiyah itu terasa dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Adnan. Ia menyebut, di tengah krisis akibat Pandemi Covid-19 dan perang Ukraina-Rusia, Muhammadiyah terus hadir.

“Menjalankan pemerintahan belakangan ini, sungguh tidak mudah, tapi, saya bisa berdiri di tempat ini, saya bisa menjalankan program-program Kabupaten Gowa , itu tidak lepas dari dukungan Keluarga Besar Muhammadiyah.”

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gowa, Muslimin B mengatakan, pengakuan Bupati Adnan yang selalu terngiang bahwa darah Muhammadiyah mengalir dalam dirinya kembali terbukti hari ini.

Pasalnya, Bupati Adnan memberikan fasilitas tempat untuk pembukaan Musyda secara gratis.

“Dan memang begitulah orang yang sudah menyatu dengan Muhammadiyah, itu selalu berpikir dan berkata apa yang bisa saya berikan kepada Muhamamdiyah,”

Menanggapi Bupati, Muslim juga menambahkan, kolaborasi yang selalu dilakukan Muhammadiyah memang sudah seharusnya dilakukan.

Hal itu karena dalam Quran, kolaborasi memang diperintahkan. Karena itu pula, Musyda mengangkat tema “Berkolaborasi Mencerahkan Umat, Memajukan Kabupaten Gowa”.

Wa’tasimu bihablillaahi jami’an Itulah yang harus dilakukan jika kita ingin mencapai tujuan, berkolaborasi,” kata dia.

Dalam amanatnya, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Ambo Asse mengingatkan, identitas Persyarikatan sebagai gerakan Islam tajdid harus terus dijaga.

“Harus terus ditegakkan, bahwa Muhammadiyah ini adalah gerakan amar ma’ruf nahi munkar yang berlandaskan kaidah tauhid, bersumber pada Alquran dan sunnah Rasulullah,” kata dia.

Tidak ada satu pun aktivitas Muhammadiyah yang tidak berorientasi pada kebaikan. Ia menekankan, kebaikan-kebaikan itu juga dilakukan dengan keimanan dan keikhlasan.

Karena itu, Persyarikatan sebagai gerakan Islam yang ikut mendirikan negara ini, kata dia, bisa bertahan hingga memasuki abad kedua.

“Mengapa Muhammadiyah bisa bertahan sampai memasuki abad ke dua? Karena dijalankan oleh kader-kader yang ikhlas, yang terpelihara hatinya dalam melakukan gerakan di Persyarikatan Muhammadiyah,” ungkap Ambo.

“Tapi, kalau ada yang menyebut, Muhammadiyah dilirik-lirik untuk dibubarkan, tidak pantas itu disebut-sebut begitu. Apalagi mau dibunuh satu persatu anggotanya, itu sangat tidak wajar,” kata Ambo disambut tawa hadirin.

Selanjutnya, Ambo menegaskan bahwa kader Muhammadiyah tidak boleh terlibat dalam konflik.

“Jangankan konflik, menyerupai konflik saja, kita dilarang Allah. Kita jangan menyerupai orang-orang yang bermusuhan. Allah akan memberikan azab. Ini harus kita pertegas,” tegas dia.

Hal itu, kata dia, harus terus dijaga, terlebih dalam menjelang tahun politik seperti kini. Demikian pula dalam melakukan musyawarah daerah.

Ia mengajak seluruh musyawirin untuk bermusyawarah dengan hati dan niatan yang bersih dengan pikiran yang jernih.

“Semoga Allah meridai dan merahmati kita. Sekali lagi, semua gerakan-gerakan yang kita lakukan, harus kita ikat dengan sebuah kolaborasi, dan kita juga harus perhatikan ayat-ayat Allah,” tutup Ambo.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply