KHITTAH.CO, MAKASSAR – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan, Yudhiawan menyebut Sulsel masuk kategori darurat narkoba. Menurut Yudhi, berdasarkan data dan sejumlah kasus yang terungkap menunjukkan angka yang sangat tinggi.
Ia menyampaikan itu saat mengunjungi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel, Rabu, 16 Oktober 2024, kemarin. Ditambah, kata dia, klaimnya itu didukung oleh hadirnya lembaga dakwah khusus Muhammadiyah yang bertugas memberikan pencerahan kepada para narapidana narkoba di beberapa lembaga pemasyarakatan.
“Di Sulsel ini gawat, masalah narkoba ini mengkhawatirkan. Jika Muhammadiyah Sulsel punya lembaga Khusus untuk memberi pencerahan kepada para aktor-aktor, entah itu pelaku atau pengedar, artinya di Sulsel memang darurat,” kata dia.
Ia membeberkan kelompok usia yang paling rawan terjerat kasus itu adalah anak muda, termasuk mahasiswa. Maka, bagi Yudhi, semua elemen masyarakat mesti bahu-membahu untuk melakukan pencegahan.
“Mahasiswa adalah kelompok yang paling rentang, bisa pengedar kadang juga pemakai. Anak-anak muda ini paling rawan diserang. Maka pesan kami kepada anak muda di Sulsel, jangan terlalu jauh main sama narkoba, soalnya di sini tinggi sekali angkanya,” ucap dia.
Ia mewanti-wanti para pelaku narkoba agar tak main-main lantaran efeknya berpotensi menimbulkan tindakan kriminal baru. Bagi Yudhi, narkoba dan hal memabukkan lainnya adalah induk berbagai macam pelanggaran.
“Hampir semua tindak pidana yang terjadi itu diawali oleh narkoba atau minum-minuman keras. Jadi bukan tanpa alasan Nabi Muhammad mengingatkan kita 1400 tahun yang lalu tentang bahaya khamr, yang memabukkan, karena bisa menjadi induk maksiat. Kalau sudah narkoba, minum-minum, dari situlah lahir perjudian,” kata Yudhiawan.
Karena itu, ia mengharapkan Muhammadiyah senantiasa hadir dan siap untuk berkolaborasi dengan Polda Sulsel dalam menangani dua hal itu.
“Semoga pertemuan kita hari ini, meskipun berakhir beberapa menit lagi, tapi ini baru yang pertama. Ke Depan mungkin ada kegiatan yang harus kita kolaborasikan, kami siap. Intinya Sulsel jadi aman dan nyaman, baik di rumah, di jalan maupun di tempat kerja,” tandas dia.
Usai berdiskusi, silaturahmi ditutup dengan pemberian cinderamata oleh masing-masing lembaga dan dilanjutkan dengan foto bersama.