Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Di Ideopolitor PDM Pinrang, Dahlan LB Tekankan Tiga Pilar Utama Persyarikatan

×

Di Ideopolitor PDM Pinrang, Dahlan LB Tekankan Tiga Pilar Utama Persyarikatan

Share this article
Wakil Ketua PWM Sulsel, Dahlan Lamabawa (sumber foto: zh(

KHITTAH.CO, PINRANG– Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan Dahlan Lamabawa menekankan, ada tiga pilar utama ber-Muhammadiyah, yaitu ideologi, politik, dan organisasi (ideopolitor).

Hal itulah penyebab Muhammadiyah selalu menghelat peneguhan ideopolitor, terutama pada Periode 2022–2027 yang belum lama mulai ini. Dahlan menyampaikan hal tersebut di hadapan ratusan peserta Pengukuhan dan Peneguhan Ideopolitor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pinrang, pada Ahad, 29 Oktober 2023 di Gedung Serbaguna Panti Asuhan Khadijah ‘Asiyiyah.

Lebih lanjut, ia menerangkan pilar pertama, yaitu ideologi harus terinternalisasi dalam diri kader Persyarikatan. ” Tidak akan bertahan Muhammadiyah ini tanpa ideologi, tanpa paham agama menurut Muhammadiyah, tanpa keyakinan yang sungguh bahwa Persyarikatan ini akan mengajak kita ke jalan benar menuju surga jannatunnaim,” ujar dia.

Selanjutnya pilar politik. Ia menyayangkan jika di Persyarikatan, ada yang salah kaprah bahwa Muhammadiyah alergi politik. Padahal, Persyarikatan ini paham betul bahwa politik merupakan kunci dari pemberlakuan sebuah kebijakan.

Dahlan menegaskan, Muhammadiyah harus terlibat dalam politik, meski memang bukan dengan politik praktis. Namun, ia menekankan Muhammadiyah mendorong kader-kadernya untuk bergabung dalam partai politik dan menjadi petugas yang mengupayakan terwujudnya nilai-nilai dan visi-misi Persyarikatan melalui partai tersebut.

“Kita harus sadari, sahnya suatu kebijakan dan hukum itu kuncinya ada di politik. Karena itu, kita harus mendukung kader kita yang maju di panggung politik. Kita harus berkoordinasi dengan mereka. Apalagi di Pinrang ini, katanya, tidak ada kader Muhammadiyah Pinrang di legislatif. Harus ada kita dukung, kita dudukkan dari kader kader kita. Harus ada konsolidasi terkait ini,” ungkap Dahlan.”

“Politik itu bagai air, inti kehidupan, mulai dari hulu sampai hilir. Kehidupan kita bernegara, bahkan kita ber-Muhammadiyah berdiri dengan pilar politik,” ungkap dia. Lanjut Dahlan, Rasulullah hadir sebagai pemimpin agama sekaligus negara dengan masjid sebagai pusat komando agama, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya, pilar organisasi. Muhammadiyah merupakan organisasi modern dengan sistem organisasi yang terstruktur rapih. Dengan pilar organisasi inilah Muhammadiyah masih berdiri kokoh sampai memasuki usia dua abad.

“Al-Imran ayat 104 menyebut orang-orang yang berorganisasi itu beruntung, tapi tidak semua orang berorganisasi seberuntung orang-orang Muhammadiyah, yang tertib organisasinya, tertib tata kelola keuangannya, tertib administrasinya, tertib tata kelolanya yang berurusan dengan hukum,” ungkap Dahlan.

Ia juga menekankan, sebagai organisasi, Muhammadiyah menginginkan keberuntungannya juga sampai kepada generasi penerusnya, yaitu angkatan muda Muhammadiyah (AMM). Karena itu, ia mengatakan, AMM menjadi unsur penting dan strategis dalam keberlangsungan Persyarikatan.AMM harus dijaga.

Persyarikatan ini harus khawatir, jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah. “Kalau kita khawatir, kenapa kita tidak antusias, serius menjaga AMM kita? Mereka ini penerus risalah Islam, gerakan ‘Aisyiyah-Muhammadiyah. Mereka pengganti kita sepanjang hayatnya dan sepanjang usia Muhammaadiyah,” kata dia.

Selain itu, Dahlan Lamabawa juga menekankan terkait pelaksanaan pengajian rutin di akar rumput. Ia melihat banyak salah kaprah yang menganggap pengajian sebatas program semata.

“Seolah-olah pengajian itu program. Padahal, pengajian itu merupakan amal usaha inti dan utama Persyarikatan. Kalau ada PWM, PWA, PDM, PDA, PCM, PCA PRM yang tidak menggelar pengajian, itu tidak menunjukkan wajah organisasi kita,” kata dia.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply