Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Dialog Kolaboratif, IPM Sulawesi Komitmen Jalin Sinergitas

×

Dialog Kolaboratif, IPM Sulawesi Komitmen Jalin Sinergitas

Share this article
Foto bersama Enam Ketua Umum PW IPM se-Sulawesi

KHITTAH.CO, SULAWESI – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah se-Sulawesi menggelar Dialog Kolaborasi, Ahad, 24 April 2022 via Teleconference Video mengangkat tema “Menakar Sinergitas Gerakan dan Eksistensi IPM di Tanah Sulawesi”.

Dialog tersebut dihadiri oleh enam Ketua Umum yakni Muhammad Fepi dari PW IPM Sulawesi Selatan (Sulsel), Wira Muh. Rafli dari Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Erlangga Ibrahim dari PW IPM Sulawesi Utara (Sulut).

Ahmad Mujaddid sebagai Ketua Umum PW IPM Sulawesi Tengah (Sulteng), Reski Putri Utami sebagai Ketum PW IPM Sulawesi Barat (Sulbar), dan Wulandari Ney sebagai Ketua Umum PW IPM Gorontalo turut hadir pembicara dalam Dialog Kolaborasi IPM di Tanah Sulawesi.

Dalam Dialog IPM Tanah Sulawesi, Muhammad Fepi selaku Ketua Umum PW IPM Sulsel menegaskan, IPM tidak hanya milik pelajar Muhammadiyah melainkan milik semua pelajar.

Karena itu, semua kader perlu membangun keharmonisan gerakan, terkhusus bagi IPM di tanah Sulawesi.

“Muktamar Luar Biasa menjadi pelajaran bagi pelajar di tanah Sulawesi, dan ini tidak ada efektivitas dari Muktamar tersebut buat pelajar-pelajar yang bisa dijadikan contoh untuk ke depannya,” tambah Fepi dalam dialog kolaborasi tersebut.

Ditambahkan oleh Fepi, di Tanah Sulawesi, perlu adanya gerakan populis sebagai langkah strategis dalam menanggapi menyebarnya virus-virus di kalangan pelajar sekarang.

Di tempat yang sama, Wira Muh. Rafli selaku Ketua Umum PW IPM Sultra dalam dialog menyampaikan, tanah Sulawesi memiliki local wisdom atau kearifan lokal yang bisa dijangkau di masing-masing wilayah, terkhusus Sultra.

“Kader-kader dapat membentuk gerakan kolaborasi untuk bisa memfasilitasi dan mengisi ruang yang berada di IPM Sulawesi serta membuat forum internal untuk IPM di Tanah Sulawesi dalam memperkuat ukhuwah ikatan,” kata Wira.

Wira Muh. Rafli menambahkan, pada IPM Sultra terdapat budaya kolaborasi yang merupakan jargon gerakan kader-kader.

Hal tersebut untuk saling menguatkan ukhuwah ikatan. Wira mengingatkan kepada kader di Tanah Sulawesi, IPM jangan hadir untuk kepentingan politik.

Sementara itu, Erlangga Ibrahim selaku Ketua Umum PW IPM Sulut berharap, IPM daerah lainnya bisa mengadakan kolaborasi IPM seperti ini di Tanah Sulawesi.

“Ini untuk menguatkan ukhuwah ikatan dan saling melengkapi wilayah dengan wilayah yang lain,” ungkap Erlangga.

Ahmad Mujaddid sebagai Ketua Umum PW IPM Sulteng mengatakan, kegiatan ini sebagai awal dari sinergitas sesama pimpinan di Tanah Sulawesi.

Hal ini juga untuk menguatkan spirit kolaborasi yang melibatkan semua aspek pimpinan.

“IPM Sulteng dapat mengoptimalkan perkaderan tidak hanya secara format tetapi perkaderan kultural yang merupakan langkah konkrit untuk mengaitkan kondisi pelajar sekarang,” kata Ahmad.

Ditambahkan oleh Ahmad Mujaddid, tanah Sulawesi masih kalah eksistensinya di banding Jawa. Hal tersebut karena banyaknya perbedaan yang melatarbelakangi dari dua pulau IPM di Indonesia ini.

Di sisi lain, Reski Putri Utami sebagai Ketua Umum PW IPM Sulbar mengatakan, di IPM Sulbar terdapat gerakan trisula yang sekaligus menjadi suatu jargon wilayah.

“Beberapa daerah melaksanakan gerakan keilmuan dalam memperkuat literasi. IPM Sulbar mendapat suatu tantangan yang kuat secara struktural sehingga sebagai pimpinan perlu diselesaikan dan pengawalan terhadap kebijakan yang mampu menunjukkan eksistensinya,” kata Reski.

Wulandari Ney sebagai Ketua Umum PW IPM Gorontalo menyampaikan dialog ini jangan sampai malam hari ini saja dalam menguatkan sesama pimpinan di Tanah Sulawesi. Ke depannya, ia berharap, IPM bisa menjadi milik bersama.

“Gorontalo masih kurang minat baca yang dapat menurunkan eksistensi literasi dan kondisi pelajar yang bisa mengawal isu-isu advokasi dalam kalangan pelajar,” kata Wulandari (Rls/Fitrah/Fikar).

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply