Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Diskusi KAUMAN Soroti Misogini dan Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan Palopo

×

Diskusi KAUMAN Soroti Misogini dan Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan Palopo

Share this article

KHITTAH.CO, Palopo — Problematika misogini dan kekerasan seksual yang masih marak di lingkungan pendidikan menjadi sorotan utama dalam diskusi publik bertajuk KAUMAN yang digelar oleh Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM), Kamis, 3 Juli 2025

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan Rumah Baca Akkitanawa (RBA), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Hizbul Wathan, serta Akademi Pelayaran Kota Palopo.

Diskusi yang berlangsung di ruang rapat Kampus Akademi Maritim Palopo ini menghadirkan Andi Fatmawati Syam, S.H., M.H., dari Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) UMB Palopo, sebagai narasumber utama.

Andi Fatmawati menegaskan pentingnya membangun sinergi dalam upaya mengakhiri kekerasan seksual di dunia pendidikan.

“Kami berharap kolaborasi antara LKBH dan aliansi Cipayung ini dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam menuntaskan kasus-kasus pelecehan seksual di Kota Palopo. Lebih dari itu, kami ingin mendorong lahirnya kesadaran kolektif di tengah masyarakat, bahwa keadilan dan perlindungan bagi korban bukanlah pilihan, melainkan kewajiban yang harus diperjuangkan bersama,” ujarnya.

Diskusi ini diharapkan menjadi momentum baru untuk melibatkan organisasi-organisasi kemahasiswaan, khususnya dalam bidang keperempuanan, agar turut mengawal isu-isu kekerasan seksual yang kerap luput dari perhatian publik di Kota Palopo.

Komitmen tersebut turut ditegaskan oleh Bidang RPK PC IMM Kota Palopo, yang menyatakan kesiapan untuk terus membangun tradisi keilmuan yang kritis dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.

“Kami percaya bahwa ilmu bukan hanya untuk dipelajari, tetapi harus diartikulasikan dalam bentuk keberpihakan terhadap keadilan dan kemanusiaan,” tegas perwakilan IMM dalam sesi diskusi.

Antusiasme peserta tampak tinggi, dengan keterlibatan mahasiswa dari berbagai organisasi dan kampus di Palopo. Sesi tanya jawab dan refleksi bersama berlangsung dinamis dan penuh semangat.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan cendera mata, sesi foto bersama, serta komitmen LKBH UMB Palopo untuk terus mengawal kebijakan hukum yang berpihak pada korban kekerasan seksual.

Semangat kolaborasi lintas organisasi ini menjadi harapan baru dalam menciptakan ruang-ruang pendidikan yang aman, adil, dan ramah bagi semua.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply