KHITTAH.CO, Tana Toraja– Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tana Toraja menghelat rapat terbuka untuk memantau kesiapan pelaksanaan musyawarah daerah.
Musyda ke 13 Muhammadiyah Tana Toraja akan dihelat pada 27–28 Mei 2023. Menariknya, untuk pertama kali, musyda dihelat bukan di amal usaha Muhammadiyah.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Panitia Musyda ke 13, Kaharuddin, usai rapat, pada Selasa, 9 Mei 2023 di Pusat Dakwah Muhammadiyah (PUSDAM) Tana Toraja di Makale.
“Untuk pertama kalinya, Muhammadiyah Tana Toraja menggelar musyda dengan menggunakan fasilitas umum milik pemerintah daerah,” kata dia.
Ia melaporkan, PDM Tana Toraja akan melaksanakan pembukaan musyda di Sasana Budaya Makale atau lebih dikenal dengan Kompleks Pasar Seni Makale.
Hal itu berkat dukungan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja. Diketahui, Tana Toraja merupakan daerah dengan Islam merupakan kelompok minoritas. Itulah yang membuat dukungan Pemkab tersebut menjadi menarik.
“Adapun lokasi sidang Musyda Muhammadiyah & ‘Aisyiyah berlokasi di Hotel Pantan Makale”, ujar Kaharuddin.
Lebih lanjut, Kahar menyampaikan, sampai saat ini, persiapan panitia sudah mencapai 75%. Kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dan berperan aktif untuk memeriahkan musyda.
“Alhamdulillah. Selanjutnya, kita harus pastikan forum musyawarah yang dilaksanakan 5 tahun sekali ini berlangsung meriah,” ungkap Kaharuddin.
Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Musyda 13 Muhammadiyah Tana Toraja Ahmad Ghazali juga menyampaikan laporannya.
Ia mengungkapkan, pelaksanaan musyawarah pimpinan untuk memilih calon anggota tetap Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tana Toraja akan digelar pada 14 Mei 2023 di Aula Masjid Raya Makale.
Ahmad ghazali juga melaporkan terkait nama-nama bakal calon formatur yang telah lolos seleksi berjumlah 24 orang.
“Nantinya, nama-nama tersebut akan di bahas kembali pada musyawarah pimpinan,” kata dia.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tana Toraja Ahmad Zainal Muttaqien juga hadir dalam rapat tersebut. Saat itu, Ia sempat memberikan tausyiah.
Di hadapan sejumlah pimpinan organisasi otonom, panitia pelaksana, dan pimpinan amal usaha Muhammadiyah, ia menekankan, bahwa pelaksanaan musyda harus diniatkan sebagai upaya untuk menguatkan gerakan dakwah dan amal bakti Persyarikatan untuk bangsa.
“Muhammadiyah dengan segala kekuatan, baik dari sektor pendidikan dan amal usaha yang ada, adalah bukti bakti kita untuk pembangunan sumber daya manusia yang lebih baik di Tana Toraja”, ungkap Zainal Muttaqien.
Mantan Mudir Pesantren Muhammadiyah Tana Toraja itu menambahkan, kerjasama dengan semua harus selalu digalakkan.
“Oleh karena itu, mari bahu-membahu, mari saling menopang, atau dalam istilah kita dalam bahasa toraja siangga’ siangkaran,” tutup Zainal.
Laporan dari Sandewa- Kontributor Tana Toraja