Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Dukung Inisiatif Global JEC dalam Pemberantasan Kebutaan, Ketua Umum PERDAMI Hadiri Pembukaan JECIM 2025

×

Dukung Inisiatif Global JEC dalam Pemberantasan Kebutaan, Ketua Umum PERDAMI Hadiri Pembukaan JECIM 2025

Share this article

KHITTAH.CO, Jakarta — Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan jejaring dan inovasi layanan kesehatan mata di Indonesia melalui keterlibatannya dalam The 5th JEC International Meeting (JECIM) 2025. Pertemuan internasional ini resmi dibuka pada Jumat, 25 April 2025, di Fairmont Hotel, Jakarta.

Ketua Umum PERDAMI Pusat, Prof dr Budu, PhD, SpM(K) hadir menyampaikan sambutan dalam pembukaan acara tersebut.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Unhas, menyampaikan apresiasi atas konsistensi Jakarta Eye Center (JEC) sebagai jaringan rumah sakit dan klinik mata yang kini berkembang pesat, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai daerah, termasuk Makassar.

Ia menyebut, saat ini JEC telah mengoperasikan lima rumah sakit dan sebelas klinik mata dengan melibatkan sekitar 175 dokter spesialis mata dari berbagai wilayah di Indonesia.

“JEC tidak hanya membangun fasilitas, tapi juga aktif dalam tugas-tugas kemanusiaan. Termasuk melalui operasi katarak massal dan pelatihan dokter daerah terpencil sebagai bentuk nyata tanggung jawab sosial (CSR),” ujar Prof Budu, yang juga Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas.

JECIM 2025, yang digelar selama dua hari (25–26 April), mengusung tema Shaping the Future of Vision. Pertemuan ini dihadiri para dokter spesialis mata, tenaga medis, perawat, serta peneliti dari kawasan Asia Pasifik dan negara-negara lain, sebagai forum berbagi pengetahuan dan teknologi terkini di bidang oftalmologi.

Prof Budu juga menekankan bahwa PERDAMI saat ini fokus dalam advokasi kesehatan mata nasional, serta berkomitmen untuk terus terlibat dalam upaya pemberantasan kebutaan di berbagai wilayah Indonesia.

“Kita semua memiliki tugas bersama dalam memerangi kebutaan akibat katarak, glaukoma, retinopati, dan gangguan refraksi lainnya. Pertemuan internasional ini menjadi bagian penting dari langkah kolektif itu,” tambahnya Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Bidang Kesehatan dan Penanggulangan Bencana itu.

JECIM juga menjadi bukti kesungguhan JEC dalam mengembangkan keahlian dan riset di bidang oftalmologi. Selain sebagai ajang ilmiah, forum ini terbuka untuk seluruh dokter mata di Indonesia, termasuk dokter umum dan perawat mata yang ingin memperluas wawasan dan kolaborasi di tingkat regional dan global.

“Selamat atas pelaksanaan JECIM kelima. Semoga JEC terus menjadi garda depan dalam membentuk masa depan penglihatan Indonesia dan dunia,” tutup Prof Budu.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply