Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Edukasi Kesehatan Mental dan Pergaulan Bebas Digelar di SMA Muhammadiyah Bontomarannu

×

Edukasi Kesehatan Mental dan Pergaulan Bebas Digelar di SMA Muhammadiyah Bontomarannu

Share this article

KHITTAH.CO, Gowa – SMA Muhammadiyah Bontomarannu, Kabupaten Gowa, menjadi tuan rumah kegiatan sosialisasi dan edukasi bertema Kesehatan Mental dan Pergaulan Bebas Remaja, Sabtu, 5 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) oleh mahasiswa semester enam Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.

Ketua panitia, Muhammad Yusuf Rabra, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Bontomarannu, Mustainah, S.IP., MM, dan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bontomarannu, Syahrir Arfan K., SE., MH., S.Pd. Hadir pula Wakil Dekan III FISIP Unismuh Makassar, Dr. Nur Wahid, S.Sos., M.Si., yang turut memberikan arahan kepada peserta.

“Kegiatan ini kami selenggarakan sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya menjaga kesehatan mental serta membentengi diri dari pergaulan bebas yang berisiko merusak masa depan remaja,” ujar Yusuf.

Dalam sambutannya, Syahrir Arfan menilai kegiatan ini relevan dengan kondisi remaja saat ini. Ia menekankan pentingnya membekali siswa dengan pemahaman yang tepat agar mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Sementara itu, Dr. Nur Wahid menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat melalui mata kuliah AIK.

“AIK tidak hanya membentuk karakter mahasiswa, tetapi juga ditujukan untuk membangun nilai-nilai islami di tengah pelajar dan masyarakat,” ujarnya.

Acara menghadirkan dua pemateri utama, yakni Jusdi, mantan Ketua PIKOM IMM FISIP Unismuh, serta Sariul Fahmiati Fadillah, S.I.Kom, aktivis IMM. Keduanya mengangkat isu kesehatan mental di kalangan remaja, tekanan sosial di lingkungan sekolah dan keluarga, hingga bahaya pergaulan bebas seperti pernikahan dini dan penyalahgunaan narkoba.

Jusdi menekankan pentingnya kesadaran diri dan keberanian untuk mencari bantuan profesional dalam menghadapi gangguan psikologis. Adapun Sariul Fahmiati mendorong siswa untuk aktif dalam lingkungan positif dan selektif dalam bergaul, terutama di era media sosial.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para siswa yang aktif bertanya dan berdiskusi. Panitia berharap, kegiatan serupa dapat digelar secara berkelanjutan di berbagai sekolah sebagai upaya preventif menekan kenakalan remaja dan membentuk karakter generasi muda yang tangguh.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply