Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Fajlurrahman Jurdi Rilis Buku Terbaru Berjudul “Siti Hadijah: Cinta, Perjuangan dan Keabadian”

×

Fajlurrahman Jurdi Rilis Buku Terbaru Berjudul “Siti Hadijah: Cinta, Perjuangan dan Keabadian”

Share this article
Suasana Bedah buku berjudul “Siti Hadijah: Cinta, Perjuangan dan Keabadian” (foto: khalik)

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH), Fajlurrahman Jurdi kembali merilis buku terbaru nya berjudul “Siti Hadijah: Cinta, Perjuangan dan Keabadian” pada Sabtu (23/11/2019) bertempat di Original Resto & Coffe BTP, Makassar.

Dalam sambutannya, fajlur menyampaikan bahwa buku tersebut adalah upaya untuk merawat ingatan perjalanan hidup bersama sang istri. Menurutnya, sang istri adalah sosok yang dapat dipercaya, bertanggung jawab dan sangat total mengurus keluarga, suami dan anak-anak nya.

“Setelah besar nanti, saya berharap anak-anak sadar kalau mereka memiliki ibu yang sangat luar biasa. Ibu yang rela berkorban apapun demi cinta dan sayang ke anak-anak nya. Pencapaian saya sejauh ini tentu berkat do’a yang selalu ia panjatkan,” tutur aktivis IMM tersebut dihadapan kerabat yang hadir.

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan bedah buku dengan judul yang sama. Pembedah yang hadir diantaranya Damang Averoes Al-Khawarizmi, aktif sebagai advokat dan penulis, Nurul Amelia Kahar selaku Kasubag Organisasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI, dan Yusnaeni, Anggota Bawaslu Kabupaten Gowa.

Dalam penyampaian nya, Damang menemukan cinta yang tidak pernah mati dalam buku tersebut. Menurut nya, ada kerinduan mencekam dari penulis tetapi disaat yang sama berhasil diolah menjadi harapan.

“Penulis seperti menebar cinta dengan kata penuh teliti agar para suami selalu menyayangi istri masing-masing. Kau akan tahu beratnya merindu setelah adanya kehilangan, maka sayangilah pasangan selagi disisi mu. Begitulah pesan yang penulis titip lewat buku ini,” ujar Damang yang juga aktif sebagai aktivis.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Peneliti Senior Republik Institute, Rizal Fauzi. “Orang baik tidak benar-benar pergi, ia abadi karena kebaikan dan ketulusan nya,” ujar Rizal sebelum membuka acara.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply