Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Fakultas Teknik dan FEB Unismuh Revisi Kurikulum OBE untuk persiapan Akreditasi Internasional

×

Fakultas Teknik dan FEB Unismuh Revisi Kurikulum OBE untuk persiapan Akreditasi Internasional

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar memperkuat implementasi Kurikulum Outcome Based Education (OBE) melalui kegiatan pendampingan dan review yang difokuskan pada Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Senat Lantai 17, Gedung Iqra’ Unismuh Makassar, Senin-selasa,17- 18 November 2025.

Pendampingan dilakukan Badan Penjaminan Mutu (BPM) Unismuh Makassar dengan menghadirkan narasumber sekaligus pendamping oleh Kepala Sub Direktorat Pengembangan Pendidikan UMY, Dr. Ir. Restu Faizah, S.T., M.T. dan Martyana Dwi Cahyati, ST.M.Eng. Ph.D.

Kegiatan ini diikuti para Ketua Program Studi (Kaprodi) dan Sekretaris Program Studi (Sekprodi) kedua fakultas sebagai bagian dari upaya penyempurnaan kurikulum berbasis luaran (Outcome).

Fokus pada Evaluasi CPL

Revisi kurikulum difokuskan pada penyempurnaan metode penilaian Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). BPM menilai beberapa bagian penilaian CPL masih belum selaras dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK).

Ketua BPM Unismuh Makassar, Dr. Amrullah, menegaskan bahwa penerapan OBE kini menjadi standar wajib bagi semua program studi.

“Penerapan kurikulum OBE itu bukan hanya untuk fakultas Teknik. Semua akreditasi, baik BAN-PT maupun LAM, kini berbasis OBE. Ini bukan pilihan, tetapi keharusan,” ujarnya.

Meski Unismuh Makassar telah mengimplementasikan OBE selama hampir enam tahun, Amrullah menyebut revisi besar tetap diperlukan untuk memperbaiki sejumlah aspek evaluasi CPL yang dianggap masih kurang tepat atau belum terukur secara jelas.

OBE Menuntut Luaran yang Terukur

Dr Restu menjelaskan bahwa OBE menempatkan luaran (outcome) sebagai dasar penilaian keberhasilan sebuah program studi. Karena itu, setiap mahasiswa harus dinilai berdasarkan ketercapaian CPL, bukan hanya perolehan nilai mata kuliah.

“Jika Prodi menetapkan Evaluasi CPL tiga dgn standar <60 Capaian CPL tidak kompeten, 61-79 Capaian CPL kompeten dan > 80 Capain CPL sangat kompeten, maka seluruh CPL—dari CPL 1 hingga CPL terakhir—harus berada di atas angka tersebut,” kata Restu.

Ia mencontohkan, IPK tinggi tidak menjamin kelulusan jika ada CPL yang nilainya berada di bawah standar minimal.

“IPK 3,5 tidak ada gunanya jika satu CPL berada di angka 50. Jika nilai CPL tidak terpenuhi, mahasiswa belum bisa dinyatakan lulus,” tambahnya.

Lulusan juga akan menerima dua dokumen resmi, yakni transkrip nilai (IPK) dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) yang menggambarkan pencapaian CPL.

Dr. Amrullah menjelaskan bahwa revisi kurikulum OBE idealnya dilakukan setiap empat tahun dan harus dimulai dari elemen mendasar, yaitu visi dan misi universitas serta fakultas. Dari visi dan misi tersebut kemudian diturunkan Profil Lulusan, yang menjadi dasar perumusan CPL.

Ia menambahkan bahwa FT dan FEB menjadi prioritas dalam proses review karena kedua fakultas sedang mempersiapkan diri menuju akreditasi internasional.

“Dua fakultas ini mendapat giliran lebih awal, ditambah Fakultas Kedokteran, sebagai persiapan menghadapi proses akreditasi internasional,” ujar Amrullah.

Dokumen Kurikulum Harus “Bersuara”

Dalam sesi pendampingan, Restu menekankan pentingnya penyusunan dokumen kurikulum yang lengkap dan naratif, bukan sekadar rangkaian poin.

“Dokumen itu harus ‘berbunyi’. Ketika saya membaca, saya harus bisa memahami ceritanya, sejarah munculnya mata kuliah, alasan jumlah SKS, hingga justifikasi kompetensi,” jelasnya.

Menurutnya, dokumen kurikulum yang komprehensif akan menjadi salah satu syarat penting dalam proses penilaian akreditasi internasional.

Menuju Standar Global

Dengan pelaksanaan pendampingan inib Fakultas Teknik dan FEB Unismuh Makassar diharapkan mampu menyempurnakan metode evaluasi CPL sehingga lebih akurat, terukur, dan sesuai standar global. Proses pembaruan kurikulum ini diharapkan memperkuat kesiapan fakultas menghadapi akreditasi internasional dan meningkatkan daya saing lulusan.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply