KHITTAH.CO, Makassar- Ketua Panitia Pemberangkatan Penggembira Sulawesi Selatan untuk Muktamar 48, Saleh Molla, mengumumkan, pihaknya telah mendapat kepastian jadwal keberangkatan dari Pelni.
Ia memastikan kapal akan berlabuh pada Senin, 14 November 2022. Rombongan Penggembira Muktamar asal Sulawesi Selatan akan menumpangi dua kapal.
Dua kapal yang akan ditumpangi untuk keberangkatan yaitu, KM Cirimai dan Dorolonda. Untuk KM Cirimai hanya memuat 500 orang, sedangkan KM Dorolonda mampu memuat 2000 lebih orang.
“Kapal Cirimai sudah tidak seperti dulu yang bisa memuat banyak. Sekarang tinggal 500 seat. KM Cirimai berangkat 14 November pukul 17.00 sore, sedangkan Dorolonda berangkat 15 November 2022 pukul 6.00 pagi,” ungkap Saleh.
Sementara itu, kapal yang akan ditumpangi untuk kembali ke Makassar adalah KM Nggapulu. Kapal ini berlabuh ke Makassar pada Rabu, 23 November 2022.
“Ini karena kapal yang kembali dari Solo, baru tiba di Makassar, 19 November. Hanya ada satu kapal. Jadi, fix, terhitung, ada 10 hari perjalanan kita,” ungkap dia usai Rapat PWM Sulsel, Jumat, 28 Oktober 2022.
Saleh Molla juga melaporkan, untuk sementara, panitia pemberangkatan menerima 800-an pendaftar penggembira dari daerah Sulsel.
“Jumlah peserta ini di luar rombongan penggembira Makassar, yang mungkin jumlahnya 700–1000 orang. Jadi, diprediksi jumlah kita 2500-an orang, paling sedikit mungkin 2000 orang,” kata Saleh di di Ruang Rapat Lantai 17 Menara Iqra Unismuh Makassar.
Ia mengakui, jumlah penggembira dari Sulawesi Selatan untuk Muktamar kali ini memang menurun. Menurut dia, ada dua kemungkinan faktor penyebab penurunan jumlah penggembira ini.
“Kemungkinan ini karena soal Pandemi dan waktunya. Karena pandemi ini kan kita disyaratkan wajib vaksin booster. Banyak yang mengeluh, tidak mau vaksin atau ada yang mau booster tapi waktunya belum cukup 2 bulan jaraknya. Ada juga yang memang tidak bisa, sementara itu diwajibkan,” ungkap dia.
Namun, pihaknya menanti kebijakan resmi dari Panitia Muktamar 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah terkait alternatif untuk soal vaksin ini. “Karena ada kabar, akan ada kebijakan terkait itu,” ungkap dia.
Sementara untuk soal waktu, kata Saleh, pelaksanaan Muktamar kali ini tidak di masa libur. Menurut dia, November merupakan waktu sibuknya guru dan dosen, profesi yang banyak digeluti warga Muhammadiyah Sulsel.
“Muktamar-muktamar kemarin itu, kita puluhan ribu yang berangkat. Misalnya, waktu Muktamar Aceh, lamanya kita berangkat hampir 1 bulan. Kita ke Aceh tanggal 9, kita kembali ke Makassar tanggal 17. Memang niatnya sekaligus liburan waktu itu,” kata Saleh.
Saleh Molla juga melaporkan, pihaknya telah berkunjung langsung ke Surabaya untuk memastikan penyediaan perusahaan otobus yang akan ditumpangi ke Solo.
Panitia pemberangkatan juga telah datang ke Solo untuk berkoordinasi langsung dengan panitia penerima terkait akomodasi penggembira Sulsel di sana.