Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Gunakan Elsimil, Mahasiswa UM Surabaya Gelar Edukasi untuk Pencegahan Stunting

×

Gunakan Elsimil, Mahasiswa UM Surabaya Gelar Edukasi untuk Pencegahan Stunting

Share this article

KHITTAH.CO, PAMEKASAN – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menggelar Edukasi dan Pendampingan Pencegahan Stunting melalui Program Mahasiswa Peduli Stunting di Kabupaten Pamekasan, pada Senin, 21 Agustus 2023.

Kegiatan itu terlaksana berkat kerjasama UM Surabaya dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Pamekasan. Program itu dieksekusi oleh Mahasiswa Kelompok 30 Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UM Surabaya.

KKN kelompok ini memang mempunyai program kerja yang fokusnya dilaksanakan di Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan Madura.

Kegiatan itu dilaksanakan untuk membantu memantau tumbuh kembang, mencegah angka kematian ibu dan bayi, memberikan edukasi, dan pendampingan pencegahan stunting yang paling dasar di masyarakat baik ibu hamil, baduta, balita, dan ibu menyusui.

Mahasiswa kelompok 30 KKN UM Surabaya Yuliansa Nurista menyampaikan harapan dan tujuan dari kegiatan tersebut. Kegiatan itu utamanya adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya para calon ibu tentang pentingnya nutrisi yang baik pada masa kehamilan, pertumbuhan anak balita, dan perkembangan anak secara umumnya.

“Harapannya dengan memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang gizi yang seimbang ibu hamil dan balita akan mendapatkan perawatan yang tepat sehingga resiko stunting dapat dikurangi.” Ungkap Rista, Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya itu.

Banyak hal yang disampaikan pada kegiatan itu. Selain faktor risiko stunting, masyarakat juga dibekali dengan penyebab stunting pada ibu hamil, gejala-gejala balita stunting, dan upaya pencegahan stunting pada ibu hamil. Selain masyarakat bersama ibu kader, Ati Sulviana selaku bidan desa Branta Tinggi juga ikut mendampingi kegiatan tersebut.

Bidan Desa Branta Tinggi, Sulviana menyampaikan harapan terkait pelaksanaan edukasi dan pendampingan stunting itu. Agenda tersebut, kata dia, untuk memberikan informasi lebih banyak lagi kepada ibu balita agar bisa menekan atau mengurangi angka stunting di desa Branta Tinggi.

“Semoga apa yang disampaikan mahasiswa KKN dapat menjadikan informasi ibu balita, ibu kader tentang stunting dan masa Hari Pertama Kehidupan (HPK) karena di puskesmas Tlanakan angka stuntingnya sangat tinggi,” ujar Sulviana.

Mahasiswa KKN Kelompok 30 juga melakukan pendampingan dengan cara menggunakan inovasi yang dilakukan oleh BKKBN untuk menekan angka stunting. Inovasi itu ditujukan kepada calon penganting yakni aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil).

Aplikasi tersebut bisa mendeteksi faktor resiko pada calon pengantin. Isi dari aplikasi tersebut antara lain adalah biodata, berat badan, tinggi badan, Hb, lingkar lengan atas, informasi tentang paparan asap rokok, dan lain sebagainya yang merupakan panduan buat calon pengantin.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply