Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AisyiahAUM PendidikanBeritaMuhammadiyah

Hadir Sejak 1983, Inilah Potret Panti Asuhan Ummu Aiman Aisyiyah Mamajang

×

Hadir Sejak 1983, Inilah Potret Panti Asuhan Ummu Aiman Aisyiyah Mamajang

Share this article
Muliana (kanan) saat ditemui di Panti Asuhan Ummu Aiman

KHITTAH.CO,MAKASSAR– Panti Asuhan Ummu Aiman Aisyiyah Cabang Mamajang Kota Makassar, telah hadir sejak 1983, dirintis oleh dua tokoh Muhammadiyah yakni, Mansyur Daeng Nuntung dan Hamarung Daeng Tinggi.

Kedua pendiri dan perintis yang sudah almarhum ini adalah tokoh Muhammadiyah Cabang Mamajang dan pendiri amal usaha dibidang sosial.

Ketua Panti Asuhan Ummu Aiman Aisyah Cabang Mamajang, Kota Makassar, Muliana, SH.MH, yang ditemui pada Jum’at, 8 Januari 2020, menjelaskan hal tersebut.

Panti asuhan ini mengusung visi, pemeliharaan anak yatim piatu, fakir miskin, terlantar dan kaum dhuafa sebagai bentuk perwujudan Rahmatan lil’alamin.

“Saat ini jumlah anak asuh tercatat sebanyak 40 orang dengan tingkat pendidikan berbeda-beda.

Untuk Panti Asuhan Ummu Aiman I terdapat 10 anak binaan, dikhususkan untuk perempuan.

Panti Ummu Aiman Aisyah II khusus anak panti laki-laki dan terdapat beberapa binaan luar. Panti ini dampingi sembilan orang pembina,” ungkap Ketua Pimpinan Daerah Nasiatul Aisyiyah Cabang Mamajang pada masanya.

Proses pembinaan dalam panti usai salat lima waktu, anak binaan wajib membaca Al-Qur’an ataupun menyetor hafalan surah-surah dalam kitab suci Al-Quran.

“Pada persoalan akademik pihak panti tidak pernah lupa memberikan pendidikan formal bagi anak binaan.

Pengalaman selama kuliah maupun mendidik para mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikan di dalam panti walaupun metode agak berbeda, yaitu menyampaikan dari hati ke hati sehingga anak-anak panti dapat menerima dan paham dengan baik,” ungkapnya.

Kegiatan rutin yang diikuti pengurus panti dalam sektor dakwah dilakukan Aisyiyah yaitu pengajian sebulan sekali.

Sejak berdiri panti asuhan ini telah meraih beberapa penghargaan baik pihak panti maupun anak binaan sebab selama proses binaan berjalan, pihak pengajar selalu memotivasi dan membiasakan anak-anak binaan cakap dalam segi ibadah, hafalan, dan akademik.

Muliana,SH.MH pernah jadi dosen UIN Alauddin Makassar selama 8 tahun. Aktifis IPM 1991 lulusan S1 Hukum Universitas Muslim Indonesia. Magister Hukum PPs-Unhas dan kini jadi dosen di Universitas Indonesia Timur. (Dian Anita Hasan)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply