KHITTAH.CO, MAKASSAR – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menggelar Darul Arqam Dasar (DAD) pada 2-5 Februari 2024 di Pusat Dakwah Muhammadiyah Wilayah (PUSDAMWIL) Sulawesi Selatan.
DAD Kolaborasi ini merupakan yang kedua kalinya digelar pada periodesasi 2023-2024. Pimpinan Komisariat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Pikom FMIPA), Pimpinan Komisariat Fakultas Bahasa dan Sastra, Seni dan Desain (Pikom FBSD) serta Pimpinan Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Pikom FEB) merupakan pelaksana pada DAD kali ini.
Perlu diketahui bahwa IMM di UNM adalah lembaga eksternal yang tidak ada kewajiban untuk bergabung di dalamnya sehingga dalam proses pendanaannya memiliki tantangan tersendiri. DAD adalah ujung tombak regenerasi di IMM, untuk itu, proses tidak boleh berhenti dilakukan.
Alya Swastika, Ketua Umum Pikom IMM FEB UNM mengatakan tantangan IMM di kampus non PTM adalah ketidaktahuan dan kurangnya rasa percaya mahasiswa karena pergerakannya sebagai lembaga eksternal yang sangat terbatas.
“Banyak strategi yang kemudian kami lakukan, diantaranya pemanfaatan media sosial sebagai ajang promosi dan sosialisasi juga pendekatan persuasif yaitu pendekatan dari teman dekat merupakan cara yang paling efektif,” ungkapnya.
DAD kali ini mengangkat tema, mengejawantahkan tri kompetensi IMM, mengkonstruk loyalitas dan progresifitas kader. Dengan harapan para kader yang lahir mampu mengadopsi tri kompetensi IMM yakni intelektualitas, religiusitas dan humanitas, yang terjewantahkan selama proses dan setelah DAD.
“Tema DAD kali ini lahir dari hasil pembacaan kami terhadap kondisi yang ada di masing-masing sektor. Harapannya, peserta mampu mewujudkan hal tersebut sehingga ada komitmen yang baik dalam berfastabiqul khairat di IMM terlebih di komisariat masing-masing,” jelas mahasiswa prodi Manajemen tersebut.
Salah satu peserta DAD, Zul Agung, menyampaikan rasa bahagianya telah mengikuti kegiatan tersebut. Ia mengatakan banyak hal bermanfaat yang dapat diperoleh dari DAD kali ini.
“Saya dapat hubungan dan pengalaman baru, alhamdulilah juga belajar begitu banyak ilmu baru dari berbagai materi yang ada. Selain itu lingkungannya juga religius dan kekeluargaannya sangat terasa,” ucapnya.
Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu juga mengaku ingin terus bermuhammadiyah setelah mengikuti DAD. Ia juga berharap agar proses pengaderan terus terlaksana dan dapat menjadi wadah yang relevan bagi mereka yang ingin keluar dari fakirnya ilmu.
“Semoga kelak saya bisa jadi bagian dari para instruktur,” tutupnya.
Pelaksanaan DAD kali ini berhasil mencetak kader sebanyak 22 orang yang terdiri dari mahasiswa UNM itu sendiri, juga dari kampus non PTM lainnya seperti Universitas Bosowa dan Universitas Syekh Yusuf.