Khittah.co, Makassar – Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menggelar Lomba Matematika Nasional “PRISMA 25”, yang merupakan singkatan dari Proyeksi Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Matematika 2025.
Ajang bergengsi ini berlangsung selama tiga hari, dari 15 hingga 17 Februari 2025, bertempat di Kampus Unismuh Makassar. Acara ini menjadi wadah bagi pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA untuk mengasah kemampuan berpikir logis, analitis, dan problem-solving dalam bidang matematika.
Ribuan Peserta
Dalam laporannya, Ketua Panitia PRISMA 25, Khairula, menyampaikan bahwa tahun ini kompetisi mengalami peningkatan jumlah peserta yang signifikan.
“Tahun ini, kami menerima lebih dari 1.273 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah tahap penyisihan online, sebanyak 484 peserta lolos ke tahap nasional, dan yang hadir secara langsung di Makassar mencapai 454 peserta. Kami bersyukur atas antusiasme tinggi dari peserta, dan semoga kegiatan ini terus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengembangkan minat di bidang sains dan matematika,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kompetisi ini melibatkan peserta dari berbagai daerah, seperti Surabaya, seluruh kabupaten di Sulawesi Selatan, Maluku, Nabire, Gorontalo, dan Bontang.
Tiga Kategori Lomba PRISMA 25
PRISMA 25 tidak hanya mengadakan kompetisi matematika tingkat nasional, tetapi juga menghadirkan tiga kategori lomba utama, yaitu:
- Lomba Matematika Tingkat Nasional, diikuti oleh siswa SD/sederajat, SMP/sederajat, dan SMA/sederajat.
- Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tingkat Nasional. dibuka untuk siswa SMA/sederajat dan mahasiswa.
3.Lomba Media Pembelajaran Tingkat Nasional, diikuti oleh guru SMP/sederajat dan SMA/sederajat.
Dukungan Pimpinan Kampus
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Unismuh Makassar, Dr. Ma’ruf, S.Pd., M.Pd., menekankan pentingnya kompetisi ini dalam membangun karakter dan kecerdasan intelektual para peserta.
“Selain sebagai ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi tempat berbagi ilmu, pengalaman, dan inovasi. Kami berharap peserta tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam berpikir kritis dan kreatif,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi kepada peserta berbakat, ia juga mengusulkan agar pemenang lomba diberikan jalur khusus masuk ke Unismuh Makassar di Program Studi Pendidikan Matematika, baik untuk jenjang S1 maupun S2.
Dalam sambutannya, Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abd Rakhim Nanda, mengapresiasi antusiasme peserta dan peran panitia dalam menyelenggarakan kompetisi ini.
“Ajang ilmiah seperti ini adalah kesempatan luar biasa bagi pelajar untuk tidak hanya bersaing, tetapi juga saling belajar dan memperluas wawasan akademik mereka. Kami berharap kompetisi ini menjadi wadah untuk melahirkan generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya logika matematis dalam berbagai bidang ilmu.
“Tidak ada bidang ilmu yang bisa berkembang tanpa dasar berpikir sistematis yang kuat. Matematika menjadi pondasi bagi disiplin ilmu lainnya, dan saya yakin para peserta lomba ini adalah mereka yang akan menjadi bagian dari masa depan pendidikan Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Sulawesi Selatan, Askar, S.E., M.M., yang hadir mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya lomba ini.
“Matematika bukan sekadar angka, tetapi cara berpikir untuk menyelesaikan masalah. Di era digital ini, kompetensi dalam sains dan teknologi sangat diperlukan, dan kegiatan seperti ini sangat membantu membentuk pola pikir yang inovatif dan solutif,” ujarnya.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan berkembang menjadi ajang tahunan dengan cakupan yang lebih luas.
PRISMA 25 tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, tetapi juga menjadi momen penting dalam menumbuhkan semangat keilmuan di kalangan pelajar. Kompetisi ini diharapkan menjadi bagian dari upaya membangun generasi unggul yang siap menghadapi tantangan era globalisasi.