Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

HMTPWK UMPalopo Galakkan Gerakan Kota Hijau Berketahanan Iklim

×

HMTPWK UMPalopo Galakkan Gerakan Kota Hijau Berketahanan Iklim

Share this article

KHITTAH.CO, Palopo — Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Himpunan Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (HMTPWK) Universitas Muhammadiyah Palopo (UMPalopo) menggelar aksi penanaman pohon dan dialog publik bertema “Kota Hijau Berketahanan Iklim: Mengintegrasikan Ruang Terbuka Hijau dan Pohon ke dalam Rencana Tata Ruang Kota Palopo”, Kamis, 4 Desember 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Kampus 2 UMPalopo ini mempertemukan akademisi, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil untuk memperkuat kampanye pentingnya ruang terbuka hijau (RTH) sebagai bagian dari infrastruktur dasar kota.

Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Muh. Zainal, M.Si, yang menegaskan komitmen perguruan tinggi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

“Kegiatan ini adalah wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mahasiswa PWK harus menjadi pionir perencanaan kota yang menempatkan aspek ekologi sebagai prioritas,” ujarnya.

Dalam sesi diskusi panel, Hasfi, S.Hut, Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Hidup Ahli Muda dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo, menekankan urgensi pendekatan ekologi dalam penataan ruang.

“Integrasi pohon dan RTH merupakan mandat ekologis yang mesti tercantum dalam rencana tata ruang wilayah. Kolaborasi pemerintah dan akademisi sangat penting untuk mewujudkan Palopo yang tangguh menghadapi perubahan iklim,” jelasnya.

Direktur Yayasan Bumi Sawerigading, Abdul Malik Saleh, ST, menambahkan bahwa pelibatan masyarakat adalah kunci keberhasilan gerakan penanaman pohon.

“Ketahanan iklim dimulai dari tingkat tapak. Partisipasi warga menentukan seberapa adaptif dan nyaman sebuah kota untuk ditinggali,” katanya.

Ketua Program Studi PWK, Ir. H. Wahyu Hidayat, ST., M.Si, yang turut hadir bersama dosen dan mahasiswa, mengingatkan pentingnya momentum HMPI bagi para calon perencana.

“Setiap pembangunan harus memperhatikan koefisien wilayah hijau. Kota yang sehat adalah kota yang mampu bernapas melalui ruang terbuka hijaunya,” ujarnya.

Setelah diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon jenis Ketapang Kencana dan Tabebuya Kuning di area Kampus 2 UMPalopo. Kedua jenis tanaman ini dipilih karena adaptif terhadap kondisi iklim kota sekaligus memberikan nilai estetika. HMTPWK juga membagikan bibit jeruk kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi mikro dan dorongan untuk membudayakan berkebun di rumah.

Ketua Panitia, Yelwan U Mangkayokon, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan tersebut.

“Peran perencana tidak berhenti pada konsep, tetapi juga pada aksi nyata. Menanam pohon adalah simbol komitmen kami untuk Palopo yang lebih hijau dan berketahanan,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Fakultas Sains dan Teknologi UMPalopo dalam mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan ke dalam kurikulum, riset, dan pengabdian masyarakat. Sekaligus, mendorong tumbuhnya kesadaran ekologis di kalangan mahasiswa sebagai calon perencana masa depan.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply