Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
ArsipOpini

IMMawati Tangguh dalam Pusaran Dinamika Kehidupan

×

IMMawati Tangguh dalam Pusaran Dinamika Kehidupan

Share this article
Dok. pribadi

Oleh: Bayujati Prakoso*

Tidak sedikit literatur yang ditulis oleh kader IMM. Mereka semua menguraikan berbagai pengalaman, persoalan yang hadir di tubuh ikatan. Begitu juga diriku sebagai kader IMM, yang tak lepas dari dinamika pergerakan di ikatan. Termasuk tentang IMMawati.

Ini adalah uraian tentang kisah nyata inspiratif, IMMawati tangguh yang berdiaspora dan berkhidmat untuk ummat dalam pusaran dinamika kehidupan, yang mana perlu resapi, hayati dan kemudian dijadikan pijakan untuk bergerak kepada seluruh kader IMM dimanapun berada.

Kisah ini dimulai dari penulis bertemu dan bertukar pikiran, informasi, juga pengalaman dengan IMMawati tangguh dalam program rutin tahunan yaitu Orientasi Dasar-Dasar Islam (ODDI) tahun ajaran 2017/2018 di kampus Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA), Jakarta Timur.

Mendengar istilah ini, menjadi sebuah peneguhan bahkan tuntutan. Refleksi mendalam dalam tubuh ikatan seolah terpanggil yaitu IMMawati yang tangguh. Iya, dapat dikatakan seperti itu. Bagaimana tidak dalam menjalankan amanah tampuk pimpinan di kepemimpinan IMM, juga memiliki tanggungjawab mengemban amanah di akademik dan berjihad dijalan Allah.

Itulah dia. IMMawati Tangguh. Pantas mendapat pengakuan itu. Teruntuk IMMawati yang tangguh, terlihat jelas kemampuan dan kredibilitasmu. Anggun dalam moral, unggul dalam intelektual. Slogan IMM yang diagungkan dan diaksikan oleh seluruh kader IMM pantas disebut dan digelorakan olehmu.

Takkan habis segala keinginan-mu untuk berjuang dijalan Allah. Aku melihat dirimu pertama kali menjadikan sebuah pengalaman yang luar biasa. Bagaimana tidak? Seorang perempuan dengan segala kemampuannya, kemandiriannya berani menjalani tanggungjawab yang beragam, dengan menjadi instruktur, menjalani amanah akademik, diamanahkan sebagai Badan Pengurus Harian (BPH) di dalam ikatan, dan tinggal sendiri dalam kota metropolitan.

Yang kemudian, semua itu menjadi sebuah fondasi kuat dirimu, dengan memotivasi dan menguatkan diri sendiri dalam kedewasaan. Kedewasaan mu membentuk semua yang ada dalam dirimu. Kepribadian anggun, berakhlak mulia, memiliki konsep diri positif dan selalu menebar kebaikan adalah pijakan pergerakanmu. Kau rela membagi waktu mu disetiap detik untuk selalu menata diri agar dirimu semakin baik dan semakin baik. Fastabiqul khairat adalah gerakanmu dalam melangkah kedepan.

Ditengah ramainya hiruk pikuk di negeri ini, juga tidak ada nya keluarga yang ada disisimu menjadikan dirimu tetap kuat dan tegar menerjang derasnya ombak yang bisa jadi kamu akan jatuh. Tetapi, kamu bisa melewati semua itu, walau kamu akan terjatuh, dengan lelahnya dengan kerasnya ombak dan angin itu yang kau tempuh, itu tidak mematahkan semangat dan tetap berdiri tegar.

Kamu jatuh, bangun, jatuh, bangun dan akan selalu bangkit dengan semangatmu, senyummu, keringat, serta tetesan air mata yang terjatuh dari kelopak mata mu. Mengingat betapa kerasnya berjuang. Semua adalah usaha dan kerja keras, dan tiap tetes mata adalah air mata pahala dan kebahagian dirimu dalam menjalai kehidupan ini.

Penulis memahami bagaimana seperti dirimu. Susahnya hidup sendiri, ditinggal jauh orangtua dikampung halaman. Ditinggal ibu yang bekerja jauh disana. Kurangnya rasa perhatian itulah yang dirasakan. Kamu memahami itu, berdiri kokoh dengan tidak terlihat lemah berkata demikian. Kamu menjadikan dirimu sebagai fondasi yang kuat yang kemungkinan besar akan diserang badai, hujan. Kerja keras, melihat segala kondisi, berjuang untuk diri, keluarga dan sanak saudara.

Itulah dasar kenapa kamu hingga saat ini masih menjalani kehidupan dengan kedewasaan berfikir dan bergerak. Upaya pendewasaan filantropis sebagai kader IMM menjadi sebuah contoh yang terbaik. Demikian pula dalam proses yang dijalani, tatkala pada gilirannya akan membentuk perilaku. Perilaku filantropi kader IMM. Iya, dikatakan demikian. Pendewasaan yang dimanifestasikan dalam sikap kedermawanan untuk ummat masih terus di gelorakan olehmu.

Ketika harapan, usaha yang di lakukan ini adalah proses. Maka, jalanilah itu. Susah, gundah, letih, itu menjadi perasaan yang kamu rasakan setiap waktu. Tapi yakinlah, bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian adalah benar. Sebab, tidak ada yang tidak mungkin dilakukan tanpa usaha dan kerja keras yang gigih, tabah, serta jangan lupa mendekatkan kepada Allah, agar Allah senantiasa memberikan jalan, kemudahan, serta meridhoi setiap langkah usaha dan kerja kerasmu dalam kehidupan di dunia ini. Dengan itu, dirimu menjadi dekat dengan Sang Maha Pencipta. Dengan begitu, kamu akan diterima ditengah masyarakat dengan baiknya.

Bukan bermaksud menggurui tapi lebih kepada apresiasi dan empati terhadap dirimu yang selalu menebar kebaikan dan selalu menginspirasi diriku maupun orang lain. Menebar kebaikan dengan sneyuman yang tulus dan perilaku yang mulia itulah pribadi dirimu. Selalu istiqomah dalam menjalani itu semua ya. Penulis sebagai orang yang terpinspirasi oleh nya ini menjadi tergugah bahwa semua manusia bisa menjalani kehidupannya dengan baik, dan seimbang, yaitu Hablumminallah dan Hablumminannaas. Hubungan kepada Allah, dengan hubungan kepada sesama manusia.

Keseimbangan terhadap itu semua kamu lakukan dengan gigih dan tanpa mengeluh. Dari hal tersebut, ini adalah contoh bagi sekalian ummat yang menyeru kepada kebajikan, menjalankan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar (Q.S. Ali Imran:104).

Ilmu amaliah, amal ilmiah. Yang dirimu jalani dan terapkan dalam mengemban banyaknya amanah yang diberikan kepada mu. Kamu mampu berproses, mengumpulkan pengalaman, ilmu, pengetahun, wawasan yang kemudian itu kamu lakukan proses pengamalan dalam detik-detik usaha mu. Betapa sulit engkau mencoba, tapi tidak mengurangi rasa haus akan ilmu, pengetahuan dan wawasan yang kamu ingin terima.

Itulah proses pengalaman dan pengamalan. Yang tentu selain pencarian, juga penghayatan, meresapi lalu dijadikan landasan untuk bergerak. Dan itu sebuah proses panjang yang dilalui oleh seorang kader muda Muhammadiyah, kader ikatan, kader ummat dan sekaligus kader bangsa. Kenapa demikian? Karena dirimu sedang menjalani proses memantaskan diri, menebar kebaikan dan tentu sebagai pencerahan bagi ummat teruntuk generasi dan peradaban mendatang. Itu adalah upaya mulia dari seorang perempuan yang dapat dikatakan mempunyai gelar IMMawati (gelar perempuan di IMM) tangguh.

Semoga harapan dan cita-citamu dapat terlaksana dan semoga segala umurnya diberkahi oleh Sang Maha Pencipta. Allah bersamamu. Tetaplah berjuang dijalan Allah. Aku yakin kamu bisa menjadi orang sukses dimasa depan. Jangan lupakan ayah dan ibu, keluarga serta sanak saudara mu jika kamu sudah sukses nanti. Karena ayah, ibu dan saudara-saudara yang ada disekitarmu mereka berdo’a dan mendukung mu dalam setiap waktumu agar dirimu bahagia, senang, serta sukses kelak.

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah ini adalah sebuah kegigihan, kemauan dan niat yang tulus dengan menebar kebaikan kepada ummat, sekaligus menata diri menjadi pribadi yang terbaik, menjadi teladan bagi semua orang. Walau banyak rintangan dan halangan yang menghadang, dilakukan dengan baik.

Doa, usaha, ikhtiar, tawakal kepada Allah adalah kunci berjalannya dinamisasi kehidupan yang harmonis, dan tentu menjadi pengalaman, kemudian menjadi pengamalan dalam proses nya. Membumi menebar manfaat, meroket dalam Ridho-Nya.

* Penulis adalah Anggota Bidang Hikmah PK IMM FISIP UHAMKA Jakarta Selatan Periode 2016-2017

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply