Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Ini Empat Agenda Strategis Pemuda Muhammadiyah Sulsel Hasil Rakerwil di Makassar

×

Ini Empat Agenda Strategis Pemuda Muhammadiyah Sulsel Hasil Rakerwil di Makassar

Share this article
Pemuda Muhammadiyah
Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel, Heriwawan. (Ist.)

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PW PM) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menggalakkan tagline Pemuda Negarawan. Untuk mencapai hal itu, PW PM Sulsel telah menyiapkan empat agenda strategis, yang digagas dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Mercure Hotel, Makassar, Ahad-Senin, 23-24 Februari 2025.

Rakerwil itu melibatkan sebanyak 24 Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD PM) se-Sulsel.

Dalam sambutannya, Ketua PW PM Sulsel, Heriwawan menegaskan bahwa Rakerwil itu adalah ajang konsolidasi organisasi di internal Pemuda Muhammadiyah, mulai dari wilayah hingga ke ‘akar rumput’. Sehingga, semua rencana program terealisasi sesuai rencana.

Empat Agenda Strategis

Pertama, kata Heriwawan, adalah kaderisasi berkelanjutan. PW PM Sulsel telah meluncurkan program 10.000 kader Pemuda Muhammadiyah melalui pengkaderan formal, yaitu Baitul Arqam (BA) Pemuda Muhammadiyah.

pelaksanaannya, baik metodologi pendampingan atau materi disesuaikan dengan kondisi komunitas setiap pelaksana. Sebagai contoh, kata dia, jika kebanyakan peserta berprofesi sebagai petani atau nelayan, maka materi yang diberikan kepada peserta juga mencakup pertanian atau perikanan. Begitu pula jika mayoritas peserta BA adalah perangkat desa, maka materi akan menyesuaikan.

“Kami ingin memulai tradisi baru, jika sebelumnya pengurus PM itu asalnya dari IPM dan IMM, maka kedepan kami akan melakukan pengkaderan BA. Setelah kami diskusi dan meminta kesiapan dan berapa kemampuan 24 PD PM, ternyata jumlahnya mencapai 12.893 kader, melebihi dari target yang kami tetapkan,” ujar Heriwawan yang juga Anggota DPRD Sulsel.

Kedua, PW PM Sulsel menarget 5.000 kader Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM). Jumlah itu akan diturunkan di 24 Kabupaten Kota dengan tujuan menjaga Amal Usaha Muhammadiyah dan SAR.

“Sesuai amanah yang dititipkan ayahanda PWM Sulsel kepada kami untuk mengembangkan KOKAM, maka kami berikhtiar mencapai target pada periode ini,” jelas dia.

Ketiga, pemberdayaan ekonomi dengan menghadirkan Amal Usaha Pemuda Muhammadiyah di 24 Kabupaten Kota. Rencana ini telah dimulai di beberapa daerah, salah satunya di Maros dengan mendirikan klinik kesehatan. Adapun izin operasional masih dalam proses pengurusan.

“Malu juga kami sudah tua, apalagi ketuanya anggota DPRD, masih bawa proposal kemana-mana, makanya kami juga fokus ke pemberdayaan ekonomi untuk menalangi aktivitas rutin organisasi,” ujar Heriwawan disambut riuh tepuk tangan.

Keempat, Pemuda Muhammadiyah Sulsel berikhtiar mempersiapkan kader bangsa dengan satu daerah pemilihan (dapil) per satu kader. Baik level provinsi maupun kabupaten.

Ambo Asse Ungkap Urgensi Pemuda Muhammadiyah Harus Masifkan Pengkaderan

Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse menyampaikan kebanggaan atas visi Pemuda Muhammadiyah memasifkan perekrutan kader melalui jalur formal pengkaderan. Bagi dia, Pemuda Muhammadiyah adalah pelanjut  estafet kepemimpinan Muhammadiyah Sulsel.

“Muhammadiyah masa depan berada di tangan kader, kita tidak bisa mengharap kepada orang yang loncat masuk saja. Ada jalur yang harus dilewati, kalau kita tidak mantap dalam pengkaderan ini, kepemimpinan pasti tidak terarah, bahkan bisa kemasukan cara-cara lain,” tutur Ambo.

Menurut dia, hanya kader yang pernah berdinamika di Ortom yang memahami cara memimpin di Muhammadiyah.

Hal lain, kata dia, Pemuda Muhammadiyah harus menggiatkan program khusus pendidikan politik. Segmen itu, menurut Ambo, juga sangat penting dalam mendukung tercapainya cita-cita Muhammadiyah.

“Memimpin Muhammadiyah dan mengurus Muhammadiyah itu jihad. Pemuda, Jihad Fii Sabilillah. IPM dan IMM Jihadul Ilmi, Pemuda jihad politik. Jadi Pemuda Muhammadiyah buat pendidikan khusus politik. Mau tak mau, Pemuda Muhammadiyah ini harus punya arah, agar bangsa terarah,” kata dia.

Ambo Asse
Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse saat membuka Rakerwil PW PM Sulsel. (Ist.)

Ambo sendiri menyampaikan kebanggaannya atas posisi strategis kader-kader Muhammadiyah di bidang politik dan pemerintahan. Baik di level nasional maupun lokal, termasuk Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel yang kini tengah mengemban amanah sebagai legislator.

Meski begitu, Ambo berpesan agar AMM, khususnya Pemuda Muhammadiyah juga mengisi kepemimpinan di level Kecamatan dan Desa. Ia membayangkan betapa majunya Indonesia jika Pemuda Muhammadiyah berdaya di level itu.

“Satu hal yang juga harus dipastikan bahwa Cabang Pemuda Muhammadiyah ada di setiap Kecamatan. Kita akan melihat bagaimana jadinya negara kita ini kalau Pemuda Muhammadiyah atau AMM menguasai cabang dan ranting,” kata Ambo.

Ia juga bercerita saat berkunjung ke Bantaeng membuka acara Musypimda Muhammadiyah Bantaeng. Di sana, ia bertemu dengan sejumlah kader Pemuda Muhammadiyah yang juga tengah menjabat sebagai kepala desa.

“Kemarin di Bantaeng saya menghadiri Musypimda, ada tujuh orang AMM itu yang jadi Kepala Desa, saya bilang bagus ini ada yang isi di tingkat desa. Jadi jangan semuanya mau rebutan jadi DPR,” pesan Ambo.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply