Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Inkubasi dan Hilirisasi Jadi Strategi Unismuh Makassar Dorong Dampak Nyata Penelitian

×

Inkubasi dan Hilirisasi Jadi Strategi Unismuh Makassar Dorong Dampak Nyata Penelitian

Share this article

Khittah.co, Makassar  – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar terus menguatkan peran riset dan pengabdian masyarakat melalui kegiatan bertajuk Bimbingan Teknis (Bimtek) Inkubasi dan Hilirisasi Produk Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).

Acara itu digelar Jumat, 9 Mei 2025 di Aula Fakultas Teknik, Menara Iqra Lantai 3. Kegiatan ini menggandeng narasumber nasional, Prof. Dr. Ir. Indrabayu, S.T., M.T., M.Bus.Sys., IPM., AER—Guru Besar Kecerdasan Buatan Program Doktor Informatika Universitas Hasanuddin.

Kegiatan yang diinisiasi Divisi Inkubasi dan Inovasi Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Unismuh Makassar ini ditujukan bagi dosen dan mahasiswa dengan tujuan mempercepat transformasi hasil penelitian dan pengabdian agar memberi manfaat nyata di tengah masyarakat.

Dalam sambutan pembukaan, Wakil Rektor I Unismuh Makassar, Prof. Dr. Andi Sukri Syamsuri, menekankan pentingnya hilirisasi sebagai salah satu bentuk nyata dari Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

“Sekarang ini tren kata ‘hilirisasi’ bukan sekadar jargon. Hilirisasi adalah jembatan antara dunia akademik dan kebutuhan nyata masyarakat. Bahkan kami di Unismuh tengah menyiapkan pembukaan prodi-prodi strategis seperti Cyber Security dan Digital Forensik untuk memperkuat konektivitas itu,” ujarnya.

Prof. Indrabayu, yang juga menjabat Ketua Inkubator Bisnis Informatika di Unhas, memberikan pelatihan dengan gaya interaktif dan kritis. Ia menyoroti masih minimnya riset yang benar-benar “turun ke bumi” dan menghasilkan dampak sosial maupun ekonomi. Menurutnya, banyak penelitian berhenti di jurnal dan prosiding, tanpa melalui tahap inkubasi atau prototipe produk.

“Kalau produk penelitian hanya jadi syarat naik pangkat lalu berdebu di rak perpustakaan, itu bukan hilirisasi. Kita harus memastikan bahwa riset berdampak—kampus berdampak, begitu istilah baru dari Kementerian,” tegasnya.

Ia juga menyinggung program baru dari Kemendikbudristek bernama Kampus Berdampak yang menggantikan MBKM, dengan skema pendanaan khusus untuk riset yang dapat dihilirisasi. Salah satu contohnya adalah kisah sukses mahasiswa binaannya yang mengembangkan smart wallet untuk memanggil burung walet, yang kini telah menjadi pengusaha di Jakarta berkat dana inkubasi dari pemerintah.

Selain itu, Prof. Indrabayu mendorong kampus untuk tidak hanya mengandalkan dana pemerintah. Ia menyebut pentingnya membangun kolaborasi triple helix antara akademisi, industri, dan pemerintah agar hasil penelitian tidak mandek, melainkan menjadi produk bernilai komersial dan sosial.

Sementara itu, Ketua LP3M Unismuh Makassar, Dr. Muh. Arief Muhsin, dalam keterangannya menyebut bahwa kegiatan ini adalah bagian dari roadmap institusi untuk mendukung capaian sebagai Research and International Reputable University.

“Kami mendorong seluruh dosen dan mahasiswa untuk berpikir tentang ‘daya guna riset’. Jangan hanya selesai di jurnal. Kita harus masuk tahap komersialisasi, HKI, hingga distribusi,” katanya.

Bimtek ini menjadi titik awal penyusunan skema pendampingan yang lebih terstruktur dalam menginkubasi produk hasil penelitian dan PKM, sekaligus menjawab tantangan Dikti yang mensyaratkan naiknya Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) dalam setiap proposal hibah.

Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan aktif dalam diskusi, serta komitmen dosen pendamping dalam membangun jejaring antara kampus danUN dunia usaha. Harapannya, inkubasi dan hilirisasi bukan sekadar program tahunan, melainkan menjadi budaya akademik yang melekat di Unismuh Makassar.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner ITKESMU SIDRAP

Leave a Reply