KHITTAH.co, Makassar- Innalillaahi wa inna ilaihi raaji’un. Duka mendalam kembali menghentak Persyarikatan Muhammadiyah, terkhusus di Sulawesi Selatan.
Belum cukup sepekan kepergian K.H. Abdullah Renre, kini Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, K.H. Iskandar Tompo juga telah menyusul, menghadap ke haribaan Ilahi.
Pak Is, sapaan karib aktivis senior Muhammadiyah Sulsel ini mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis, 2 Sepetember 2021 dini hari.
Ungkapan duka cita ramai disampaikan dari sejumlah kalangan, termasuk Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir. “Kita kehilangan kader dan tokoh perkaderan terbaik,” ungkap Prof. Haedar.
Duka cita juga disampaikan oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti. Sekum PP Muhammadiyah menyebut Pak Is sebagai tokoh hebat dan orang yang sangat baik.
“Semoga khusnul hatimah. Diampuni dosa-dosanya, diterima seluruh amal shalihnya, dan ditempatkan oleh Allah di surga-Nya. أللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه,” ungkap Mu’ti.
Demikian pula Menko PMK yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Muhadjir Effendy mengenang Pak Is sebagai saudara seperjuangan.
” Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Allahummaghfir lil akhina H Iskandar Tompo, warhamhu, waafihi wa’fu ‘anhu waakrim nuzulahu wawasy-syi’ mad-halahu, BirahmatiKa Ya Arhamar Rahimien, amin,” doa Prof. Muhadjir.
Ketua PP Muhammadiyah, Dr. Busyro Muqoddas juga mengaku kehilangan atas kepergian sahabatnya itu. Busyro menyebut Pak Is sebagai sahabat ideologis sejak IPM.
Pak Busyro mengenang Pak Is sebagai tokoh unggulan yang berakhlak karimah, berkarakter, dan berpikir merdeka. “Pak Is orang yang amanah, kinerja dan etos amal sangat terukur, ramah, egaliter, dan kuat pendiriannya di atas bangunan akhlak Tauhidiyahnya.
“Semoga Sobat Almarhum Iskandar Tompo khusnul khatimah, dan putra-putranya berkemampuan menjadi penerus penyempurnanya,” doa Busyro.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan dari keluarga, terkait pemakaman Pak Is. Mari mendoakan Pak Is semoga khusnul khatimah dan diridai Allah Swt segala amal ibadahnya.
Semoga kita bisa mengenang dan mengamalkan segala ajaran, binaan, dan didikan Pak Is, sehingga menjadi amal jariyah yang tiada terputus bagi Allaahuyarham.