KHITTAH.CO, Banda Aceh – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Irwan Akib menegaskan bahwa jabatan guru besar bukan sekadar hadiah atau gelar. Pencapaian menjadi guru besar merupakan perjalanan panjang bagi seorang dosen, prestasi yang sangat luar biasa, dan penuh dengan perjuangan dalam waktu yang tidak singkat.
Ia mengungkapkan hal ini pada momen pengukuhan Hafnidar A. Rani sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha). Prosesi digelar di Gedung Unmuha Convention Center (UUC) Ahmad Dahlan, Batoh, Banda Aceh, pada Sabtu, 12 Agustus 2023.
“Pengukuhan pada hari ini menegaskan apa yang telah diperoleh dan apa yang telah dilakukan oleh seorang dosen dengan karya-karya akademiknya. Pada hari ini Ibu Hafnidar menunjukkan bahwa beliau layak menyandang jabatan fungsional guru besar, ” pungkas Irwan Akib.
“Namun, jangan puas dengan pencapaian saat ini. Sebagai guru besar, tanggung jawab dalam menghasilkan karya akademik demi bangsa dan negara terus menanti,” sambung Guru Besar Pendidikan Matematika Unismuh Makassar itu.
Guru Besar Perempuan Pertama
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unmuha Aslan Nur menyampaikan apresiasi sekaligus kebanggaannya kepada Hafnidar. Pasalnya, kata Aslan, Hafnidar adalah perempuan pertama di Aceh dari non ASN yang menyandang gelar Guru Besar
“Kami bangga atas capaian yang diraih oleh Hafnidar, dan rasa bangga ini juga bertambah, sebab Hafnidar merupakan dosen perempuan pertama di Aceh yang raih gelar Guru Besar di perguruan tinggi swasta dan non ASN,” katanya.
Selain itu, Aslan mengaku sangat bersyukur lantaran kampus yang dipimpinnya itu telah memiliki 2 Guru Besar. “Kami bangga dengan pencapaian Ibu Hafnidar. Kini, Unmuha memiliki dua guru besar, Prof Asnawi dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Prof Hafnidar yang baru saja dilantik,” ungkapnya.
Prof Hafnidar kini tercatat sebagai guru besar kedua di Unmuha dan kelima di lingkungan Layanan Lembaga Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) 13.
Kepala LLDIKTI 13 Rizal Munadi menyatakan, “Dari lima guru besar di LLDIKTI 13, dua di antaranya berasal dari Unmuha,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengajak para dosen di Unmuha untuk meningkatkan kinerja agar jumlah guru besar di LLDIKTI 13 terus bertambah.
Acara pengukuhan ini dihadiri oleh jajaran penting Muhammadiyah, termasuk Ketua PP Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Aceh, Ketua PW Aisyiyah Aceh, serta perwakilan PJ Gubernur Aceh, Kapolda Aceh, dan Pangdam.