KHITTAH.CO- Menjelang Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-XIII Nasyiatul Aisyiyah Sulawesi Selatan, wacana suksesi kian ramai diperbincangkan, baik dikalangan Nasyiah maupun Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) lainnya secara umum.
Selain wacana berupa gagasan, harapan dan program Nasyiah Sulsel untuk empat tahun kepemimpinan ke depan, wacana suksesi selalu mengemuka dan hadir dengan porsinya sendiri, bahkan melebihi semua porsi yang ada dalam agenda Musywil yang akan berlangsung selama tiga hari itu.
Salah satu wacana suksesi yang paling menarik perhatian adalah mengemukanya kembali isu lama, tentang latar belakang kader yang layak menakhodai Nasyiah periode 2017-2020, dari kader yang melalui proses di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) atau Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Namun, hal itu ditanggapi Ketua Nasyiah Kab Gowa, Wasilah Zainal Abidin. Menurutnya, wacana itu adalah suatu hal tidak perlu, karena baik IPM maupun IMM sama saja, sebagai ortom Muhammadiyah. “Samaji IPM dengan IMM, sama-sama ortomnya Muhammadiyah, kecuali kalo IPM dengan IPPNU iya saya jelas-jelas akan pilih yang berlatarbelakang IPM,” katanya.
Wasilah menegaskan, bahwa pertimbangan seperti itu justru hanya akan mengkotak-kotakkan serta menimbulkan efek yang tidak baik.
Secara terpisah, Ketua Nasyiah Sinjai, Hasmiati juga mengomentari wacana tersebut. Dosen IAIM Sinjai menjelaskan bahwa identitas yang melekat pada IPMawati ataupun IMMawati, bukan hal yang subtantif untuk dipermasalahkan. Baginya, yang perlu dijadikan pertimbangan kalau calon formaturnya tidak paham ORTOM atau tidak pernah melewati jenjang perkaderan sebelumnya.
“Identitas IPM atau IMM jangan dijadikan jurang pemisah dalam berNasyiah. Lewat ini saya justru ingin mengajak sahabat IPMawati dan IMMawati agar bersikap secara bijak.”
Lebih lanjut dengan tegas mantan Ketua IMM Sinjai ini, IPMawati maupun IMMawati merupakan putri muhammadiyah yang nantinya sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan.
“Berbicara Nasyiah maka kita adalah satu kesatuan, bersatu di dalam Nasyiah dari putri Aisyiyah simbolnya padi berbahagia ummat seluruh dunia,” tutup Mia.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
