Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Nasional

Izin Kemenkes, Alat Pendeteksi Kanker Usus Temuan Dokter Muhammadiyah Resmi Beredar

×

Izin Kemenkes, Alat Pendeteksi Kanker Usus Temuan Dokter Muhammadiyah Resmi Beredar

Share this article

KHITTAH.co, Jakarta- Alat kit diagnostik molekuler pendeteksi kankes usus besar yang ditemukan oleh dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr Susanti resmi diluncurkan oleh Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, Rabu, 20 Juli 2022.

Bertempat di Auditorium Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais Jakarta, acara peluncuran dihadiri Menteri Kesehatan RI, Budi G Sadikin bersama dengan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) Azwar Anas.

Hadir pula Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Rizka Andalusia dan Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir.

Alat deteksi kanker usus besar bernama tersebut memeroleh izin edar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 1 Juli 2022 dengan Nomor Kemenkes RI AKD20306220065.

Alat ini merupakan produk pertama diagnostic molekuler kanker yang diproduksi di Indonesia. “Alhamdulillah, pengembangan teknologi awal yang mendasari produk BioColoMelt-Dx ini mendapatkan pendaan dari Islamic Development Bank,” ungkap Dr. Susanti.

Peneliti sekaligus penyintas kanker usus stadium itu menyebut sensitivitas alat ini sangat baik (>95%) dan telah diuji menggunakan kurang lebih 300 sampel pasien kanker usus besar di UK (Nottingham).

Indonesia dengan pembanding berupa metode deteksi standar yang telah disetujui oleh badan regulasi internasional seperti FDA (Food Drug Administration).

“Uji validasi klinis mengunakan sampel pasien Indonesia telah selesai dilakukan bersama-sama dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia-Rumah Sakit Dr. Cipto Mangun Kusumo, Universitas Riau, Universitas Gadjah Mada-Rumah Sakit Dr. Sarjito,” ungkap dia.

Terkait cara kerjanya, alat ini mengambil sampel dengan pemeriksaan jenis polymerase chain reaction (PCR) sehingga akan mudah diaplikasikan oleh berbagai rumah sakit paska pandemi.

“BioColoMelt-Dx didasarkan pada metode deteksi perubahan atau mutasi gen berbasis PCR dengan High Resolution Melting Analysis (HRMA) sehingga sangat mudah dikerjakan di laboratorium dengan sumber daya terbatas dan berbiaya terjangkau,” katanya.

Selain itu, lanjut Santi, BioColoMelt-Dx juga dapat digunakan untuk menapis pasien kanker usus besar yang kemungkinan mempunyai kelainan genetik turunan berupa Lynch Syndrome.

Ini terkhusus pada pasien muda di bawah 50 tahun dengan deteksi dini sehingga timbulnya kanker dapat dicegah atau ditangani saat masih di stadium rendah.

Penemuan Dr. Susanti selama menjalani studi doktoralnya di University of Nottingham ini sendiri dikembangkan oleh Bio Farma dan PathGen.

“Produk BioColoMelt-Dx merupakan wujud kolaborasi nasional dan internasional yang secara bahu membahu diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhapap ketahanan produk kesehatan Indonesia,” pungkasnya. 

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply