Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Kaprodi Teknologi Pendidikan Unismuh Raih Doktor, Tawarkan Modul Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa

×

Kaprodi Teknologi Pendidikan Unismuh Raih Doktor, Tawarkan Modul Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa

Share this article

Khittah.co, Makassar  — Aula I-Gift Theater lantai 2 Gedung Iqra Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Jumat, 26 September 2025, menjadi ruang penting bagi perjalanan akademik Nasir, mahasiswa Program Doktor Pendidikan. Di hadapan majelis penguji, ia mempertahankan disertasi bertajuk Pengembangan Modul Digital Berbasis TPACK untuk Meningkatkan Creative Thinking Skill Mahasiswa PGSD.

Nasir merupakan Doktor ke 36 di Program Pascasarjana Unismuh, dan merupakan alumni ke-6 di Prodi S3 Pendidikan Unismuh Makassar.

Sidang promosi doktor ini dipimpin oleh Wakil Rektor II Unismuh, Dr Ihyani Malik, yang bertindak sebagai Ketua Sidang. Ia didampingi Direktur Program Pascasarjana (PPs) Unismuh Prof Erwin Akib, yang bertindak sebagai Sekretaris.

Bertindak sebagai Promotor sekaligus penguji Prof Muhammad Yaumi, bersama ko-promotor Dr Sukmawati. Jajaran penguji terdiri dari Prof Hamsu Abdul Gani (penguji eksternal), Prof Munirah, dan Dr Aliem Bahri.

Menjawab Kebutuhan Era Digital

Nasir menekankan, tantangan pendidikan saat ini bukan hanya bagaimana menguasai teknologi, tetapi bagaimana teknologi dipadukan dengan kompetensi pedagogi dan konten. Kerangka TPACK—Technological Pedagogical Content Knowledge—menjadi landasan utama dalam merancang modul digital yang dikembangkannya.

Produk yang dihasilkan bukan sekadar modul daring biasa. Modul tersebut dipaketkan dalam format SCORM sehingga dapat diintegrasikan langsung ke Learning Management System (LMS) seperti SPADA maupun Gift-Learn milik Unismuh. Dengan pendekatan ini, mahasiswa calon guru tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat dalam aktivitas kreatif berbasis teknologi yang mendorong keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan inovasi.

Melalui penelitian pengembangan (R&D) dengan model ADDIE, modul ini diuji pada mahasiswa PGSD semester VII. Hasilnya, modul terbukti valid, sangat praktis, dan efektif. Skor gain yang tinggi menunjukkan adanya peningkatan signifikan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa setelah menggunakan modul tersebut.

Riwayat Hidup Nasir

Nasir lahir di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, pada tahun 1988. Sejak kecil ia menempuh pendidikan dasar di tanah kelahirannya hingga kemudian melanjutkan ke jenjang menengah. Selepas SMA, ia menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Makassar dan meraih gelar sarjana pendidikan pada tahun 2012. Semangat akademiknya mendorong Nasir melanjutkan studi ke Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar dan berhasil meraih gelar magister pada 2015.

Karier dosennya ia jalani di Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar. Kini ia merupakan Kaprodi di Prodi tersebut.

Sejak awal bergabung, ia aktif meneliti inovasi pembelajaran, khususnya di bidang integrasi teknologi pendidikan. Portofolio risetnya kaya, mulai dari evaluasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), penggunaan aplikasi Edpuzzle untuk asesmen formatif, hingga pengembangan model pembelajaran HyFlex-VR yang dirancang untuk konteks inklusif dan wilayah dengan keterbatasan infrastruktur digital.

Produktivitas akademik Nasir tercermin dari publikasinya di berbagai jurnal internasional bereputasi, termasuk di jurnal peringkat Q1 dan Q2 Scopus. Selain itu, ia juga menulis buku Psikologi Pendidikan dan Pembelajaran yang diterbitkan Unismuh Press pada 2024.

Keterlibatannya dalam organisasi profesi, seperti Asosiasi Program Studi Teknologi Pendidikan Indonesia (APS-TPI) dan Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan (IPTP), semakin menegaskan kiprahnya sebagai akademisi yang aktif berkontribusi pada pengembangan ilmu dan jaringan profesi.

Kontribusi Penelitian

Ujian ini bukan hanya tonggak pribadi bagi Nasir, tetapi juga kontribusi institusional bagi Unismuh Makassar. Dengan lahirnya doktor baru di bidang teknologi pendidikan, kampus ini semakin memperkuat perannya dalam mengembangkan inovasi pembelajaran.

“Penelitian ini relevan dengan kebutuhan pendidikan abad ke-21. Mahasiswa calon guru perlu dilatih tidak sekadar menguasai teknologi, tetapi mampu mengintegrasikannya secara pedagogis untuk memantik kreativitas anak didik,” ujar salah satu penguji.

Pada akhirnya, ujian promosi ini menegaskan pentingnya sinergi antara riset akademik, kebutuhan kurikulum, dan transformasi digital. Dari ruang iGift Theater Gedung Iqra, lahirlah sebuah kontribusi yang diharapkan mampu mendorong wajah baru pendidikan dasar di Indonesia.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply