KHITTAH.CO, Gowa – Koordinator Komisariat (Korkom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Negeri Makassar (UNM) memboyong kadernya ke Tombolo Pao, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat, 7 Juni 2024.
Mereka menyelenggarakan Kemah Kader untuk merekatkan silaturahmi sembilan Pimpinan Komisariat (Pikom). Kemah Kader itu berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Ahad.
“Kemah Kader ini agenda tahunan di IMM UNM, tujuannya untuk mendekatkan yang jauh, dan merapatkan yang dekat. Apalagi sekarang sudah sembilan Pikom di zona UNM, mereka dipertemukan di tempat ini agar lebih akrab,” ujar Ketua Korkom IMM UNM, Muhammad Aqsa.
Aqsa mengaku, kedatangan mereka di tempat itu disambut hangat oleh Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah dan Aisyiyah. Selain itu, mereka juga difasilitasi oleh pemerintah setempat.
“Pihak kecamatan menyambut baik kedatangan kami, kami diizinkan menggunakan lapangan bola, tribun, dan masjid setempat. Yang paling penting adalah akses air bersih tak terbatas,” kata Aqsa.
Sementara itu Ketua Panitia Kemah Kader Zul Agung menjelaskan item kegiatan yang mereka laksanakan di tempat itu. Beberapa diantaranya yakni studi wirausaha, pentas seni, dan outbound.
“Agenda kami di hari pertama itu studi wirausaha di rumah Ketua PC Aisyiyah, Ibunda Fatmawati Mustari. Beliau memiliki Industri Kecil Menengah (IKM) berupa pengolahan sirup markisa. Jadi kami mendengarkan inspirasi dan ide wirausaha,” papar Zul.
Selanjutnya, kata Zul, Kader IMM UNM lalu bertandang ke kediaman salah satu PC Muhammadiyah Pao Tombolo. Disana, mereka mendiskusikan tips mengelola organisasi.
“Ayahanda Abdurrahman bercerita banyak soal kisah-kisahnya saat mengurusi Muhammadiyah. Ternyata ayahanda ini adalah teman sebangku Kiai Alwi Uddin (Mantan Ketua PW Muhammadiyah Sulsel),” ungkap Zul.
Di hari kedua, Kader IMM FBSD ini lalu bercerita soal kegiatan mereka yang lebih menekankan pada kekompakan kader. Tak ada item kegiatan kompetitif.
“Kami lebih banyak menyelenggarakan kegiatan ceria dan games, ada outbound dan juga permainan kelompok. Intinya, kegiatan yang kami laksanakan semuanya membuat senang para kader yang hadir,” kata dia.
Sementara, pada malam ramah tamah, Zul lalu bercerita soal pentas seni. Ia lalu berkelakar jika kader yang terlibat kegiatan itu memiliki potensi terpendam.
“Malam terakhir itu kami pementasan, semua kader yang punya potensi di masing-masing Pikom ditampilkan di hadapan semua kader, seru sekali, ternyata banyak kader yang punya bakat hebat,” ujar Zul.
“Agenda penutup itu kami tadabbur alam, selanjutnya tukar kado, lalu membersihkan lokasi perkemahan,” tandas dia.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
