
Khittah.co, Makassar —Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar memasuki tahapan krusial pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPA) setelah tim evaluator Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melakukan evaluasi lapangan di Lantai 1 Aula FKIK Unismuh Makassar, Kamis 27 November 2025.
Rektor Unismuh Makassar, Dr Abd Rakhim Nanda, dalam sambutannya menegaskan bahwa seluruh proses akademik dan administratif untuk pembukaan prodi baru telah dipersiapkan secara serius oleh tim task force.
Ia mengapresiasi dukungan Direktorat Kelembagaan dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX yang mempercepat tahapan persetujuan prodi-prodi baru di Unismuh dalam enam bulan terakhir.
“Kami sudah mengerjakan semuanya dengan sungguh-sungguh. Apa pun catatan evaluasi hari ini, akan kami tindak lanjuti segera. Harapannya, semua ikhtiar ini dapat memenuhi syarat dan memperkuat standar kualitas penyelenggaraan pendidikan,” ujar Rektor.
Dalam kesempatan tersebut, Rakhim juga menyampaikan terima kasih kepada Deny Kurniawan, S.T., M.T.I. Dilantik sebagai Kepala Subdirektorat Pengembangan dan Penataan Kelembagaan Perguruan Tinggi, Direktorat Kelembagaan Kemdiktisaintek, serta tim asesor dari berbagai perguruan tinggi.
Rakhim menekankan bahwa pembukaan PSPA merupakan bagian dari komitmen Unismuh untuk memperluas akses pendidikan kesehatan dan memenuhi kebutuhan tenaga kefarmasian di Sulawesi Selatan.
Apresiasi dari LLDIKTI
Perwakilan LLDIKTI Wilayah IX, Faisal Ali, menyampaikan apresiasi atas kerja sistematis Unismuh yang dinilai efisien dalam mempersiapkan pengajuan prodi baru. Ia menilai proses rekomendasi pembukaan prodi Profesi Apoteker berjalan cepat, hanya dalam kurun waktu dua bulan sejak pengajuan awal.
“Ini capaian yang luar biasa. Evaluasi lapangan hari ini merupakan tahapan penting untuk membuktikan bahwa dokumen, sarana, dan SDM yang diusulkan benar-benar sesuai standar,” kata Faisal.
LLDIKTI menegaskan komitmennya mendukung pengembangan pendidikan tinggi kesehatan, termasuk mendorong agar PSPA Unismuh menjadi salah satu prodi unggul di wilayah timur Indonesia.
Perluas Akses Masyarakat
Sementara itu, perwakilan Direktorat Kelembagaan Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, Deni Kurniawan, menjelaskan bahwa evaluasi lapangan merupakan prosedur wajib bagi pembukaan program profesi dan program doktoral. Ia menegaskan tidak semua perguruan tinggi dapat mencapai tahap visitasi, sehingga Unismuh dinilai berhasil melewati proses administrasi yang ketat.
“Tidak semua pengajuan bisa sampai di titik ini. Unismuh termasuk yang selalu lancar dalam seluruh fase pengusulan,” kata Deni.
Ia menyoroti pentingnya kehadiran prodi Profesi Apoteker baru, mengingat jumlah institusi penyelenggara di Makassar dan Sulawesi Selatan masih terbatas. Pembukaan prodi ini dinilai memberi akses lebih luas bagi masyarakat serta mendukung pemerataan distribusi tenaga kesehatan.
Deni juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dengan asosiasi profesi, khususnya terkait jumlah lulusan dan kebutuhan tenaga apoteker di berbagai wilayah. “Ini bukan hanya soal membuka prodi, tetapi memastikan lulusan dapat terserap dan berkontribusi sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Deni mengajak seluruh pihak melihat pembukaan prodi sebagai bentuk amal jariyah yang berdampak luas. “Semoga proses ini menjadi ladang pahala yang terus mengalir,” tuturnya.
Evaluasi Menentukan Tahap Akreditasi
Tim asesor dalam visitasi lapangan ini, yakni Prof. Dr. Apt. Drs. Yutri Aldi, M.Si
(Universitas Andalas) dan Prof. Dr. Nursamsiar, M.Si (Universitas Almarisah Madani).
Usai evaluasi lapangan, tim asesor akan memberikan catatan yang harus dipenuhi Unismuh sebelum menuju fase validasi akreditasi sementara dari LAMPT-Kes. Setelah akreditasi minimum terbit, barulah SK izin operasional dapat diproses oleh kementerian.





















