Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanBerita

Kepala Labschool SMP Unismuh Makassar Ungkap Peran Tokoh Persyarikatan dalam Membentuk NKRI

×

Kepala Labschool SMP Unismuh Makassar Ungkap Peran Tokoh Persyarikatan dalam Membentuk NKRI

Share this article
Kepala Labschool SMP Unismuh Makassar, Irwan Akib (sumber foto: labschool)

KHITTAH.CO, MAKASSAR- Irwan Akib masih memegang teguh amanah yang diberikan Tetua Muhammadiyah Sulsel, Allahuyarham K.H. Djamaluddin Amien. Amanah dari Kiai Djamal itu adalah Irwan harus terus mengawal Labschool SMP Unismuh Makassar, dengan menjadi kepala sekolahnya.

Karena itulah, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu, masih menjadi pembina upacara dalam peringatan hari kemerdekan Republik Indonesia yang dihelat SMP Labschool Unismuh Makassar, pada Kamis, 17 Agustus 2023.

Dalam amanatnya, Irwan menyampaikan bahwa hari proklamasi negeri ini, yaitu pada 17 Agustus 1945, tidak lepas dari peran besar kader-kader Persyarikatan.

“Ananda harus ketahui, Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada 17 Agsutus 1945 itu dijahit oleh seorang kader Nasyiah, kader perguruan Muhammadiyah, yang bernama Fatmawati, isteri Bung Karno,” ungkap dia.

Ia melanjutkan, Fatmawati merupakan murid Bung Karno, ketika proklamator itu juga mengajar di Sekolah Muhammadiyah di Bengkulu.

Karena itulah, Ia berharap, para siswa perguruan Muhammadiyah, terkhusus kader putri termotivasi oleh fakta tersebut.

“Semoga ini membangun semangat kita, bahwa ternyata, orang yang berjasa menghadirkan bendera Merah-Putih itu adalah kader Nasyiatul ‘Aisyiyah, alumni perguruan Muhammadiyah,” kata Irwan.

Selanjutnya, Dia juga mengungkapkan fakta terkait perumus Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ki Bagus Hadikusumo yang merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah di masa awal pembentukan republik ini.

Dalam merumuskan UUD 1945 yang akhirnya menjadi dasar negara, Ki Bagus bersama tokoh Muhammadiyah lainnya, yaitu Haji Agus Salim.

Peran tokoh-tokoh Muhammadiyah dalam perumusan dasar negara sangat besar. Pasalanya, dalam rapat-rapat tim penyusun dasar negara itu, yang terjadi adalah saling tukar pikiran yang tajam.

“Tarik menarik, tidak berjalan biasa-biasa saja. Nah, peran dan gagasan tokoh Muhammadiyah itu sangat penting sehingga terbentuklah dasar negara kita,” kata Irwan.

Selain itu, Irwan juga memperkenalkan sosok tokoh Persyarikatan lainnya, yaitu Juanda. Tanpa peran tokoh yang satu ini, kata Irwan tidak akan pernah ada batas-batas kedaulatan perairan Republik Indonesia yang tertuang dalam Deklarasi Juanda.

“Jika tidak ada Ir Juanda, batas-batas laut kita tidak jelas, sehingga orang bisa dengan bebas masuk ke negara kita tanpa ada larangan. Kemudian lahirlah Deklarasi Juanda yang memberikan batas laut negara kita ini,” ungkap dia.

Irwan menjelaskan, ketika masih berusia 22 tahun, Juanda merupakan Kepala SMA Muhammadiyah di Jakarta. Kelak, ketika menjadi Perdana Menteri RI, Juanda menjadi inisiator atas deklarasi yang memberikan republik ini legalitas atas penguasaan lautnya.

“Jadi dalam rangkaian pemebentukan negara kita ini, ada tokoh-tokoh Muhammadiyah yang berperan penting, baik sebelum kemerdekaan, pada saat kemerdekaaan, hingga perjuangan untuk bangsa ke depannya,” tandas dia.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply