Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaLiterasiTabligh

Kesadaran Ber-IMM Ala Ketua Bidang Kader DPD IMM Sulsel

×

Kesadaran Ber-IMM Ala Ketua Bidang Kader DPD IMM Sulsel

Share this article

Koko Anugrah Yusuf

Oleh Koko Anugrah Yusuf (Ketua Bidang Kader DPD IMM Sulsel)

(Silahkan dibaca dan dipahami perlahan setiap kata dari tulisan ini)

KHITTAH.CO — Berhenti kalian mengajari tentang pengorbanan berIkatan..,
Berhenti kalian menggaungkan Fastabiqulkhaerat..,
Berhenti kalian menjelaskan nilai perjuangan..,
Berhenti selalu menggelorakan solidaritas kader..,

Berhenti…
Berhenti…
Berhenti….

Kalian ajari Kami berjuang dan ikhlas berikatan..
Lupakah kalian yang telah mengajari kami makna pengorbanan berikatan..
Masih ingatkah ketika kalian dengan tulus membimbing kami untuk terus berdiri tegak digaris perjuangan dalam ber-IMM..

Wahai kakanda ku yang mulia dan kami cintai karena Allah swt..
Apalagi yang mau kalian perlihatkan kepada kami? Apakah ini puncak dari tujuan kita berjuang? Apakah ini yang dimaksud dulu sebagai nilai yang harus dijaga dan didengungkan?

Saya hanya kader biasa yang menginginkan solidaritas dalam berikatan. Maafkan saya kandaku karena membuat tulisan ini. Tapi sungguh ini adalah ungkapan hati seorang kader yang ingin melihat kebersamaan itu di puncak ikatan ini.

Kakandaku, sungguh Kami mencintai ikatan ini. Karena melalui ikatan inilah banyak orang yang telah berikrar dan menemukan jalan kebenaran. Melalui ikatan inilah kita menjadi saksi syahadat menggema disetiap sepertiga malam dalam setiap perkaderan.

Kakandaku, Allah swt berfirman dalam QS: Al-Anfal; 27 “Janganlah engkau menghianati Allah dan rasulnya dan janganlah engkau menghianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”

Terkadang ada satu titik dimana kita harus berhenti sejenak dan menanggalkan segala kesenangan dunia yang bersandar dipundak kita. Kemudian kita bersujud dan merendahkan diri dihadapan-Nya serta mengakui bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan tidak punya daya dan upaya kecuali karena kehendak-Nya.

Jika masih ada rasa yang didorong dari niat ikhlas dalam menolong agama Allah dalam konteks ber-IMM, maka mari kita berjalan menanggalkan ke-AKU-an dan ego sektoral masing-masing. Baru melangkah untuk mempersatukan kembali, Menyambung yang terputus. Karena IMM ini adalah IKATAN.

“Jika kata tak lagi bermakna, maka diam adalah sebuah keniscayaan”

IMM JAYA
ABADI PERJUANGAN KAMI

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply