Oleh: Winda Ashari*
KHITTAH.CO, – Indonesia berupaya memberikan kebijakan yang terbaik dalam menjaga keberlangsungan kependididkan salah satunya menerapkan physical distancing, di mana menjadikan proses belajar mengajar berbasis online atau belajar dari rumah. Dalam pembelajaran model daring ini yang memerlukan perangkat yang bagus untuk menunjang pembelajaran supaya berjalan dengan lancar dan efektif.
Dimulai dari jaringan internet, laptop atau komputer dan handphone atau smartphone yang wajib digunakan untuk pembelajaran daring. Banyak kendala yang dihadapi dalam penerapan pembelajaran model daring ini.vKemampuan mahasiswa dan orang tua dalam menyediakan perangkatnya, kemampuan dosen dalam membuat pembelajaran daring menjadi efektif dan masalah jaringan internet yang tidak merata di semua tempat.
Proses pembelajaran daring ini tidak semudah yang kita bayangkan banyak hal yang diperkirakan dan dipertimbangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirancang, pandemi yang menyerang secara tiba-tiba telah memaksakan sistem pembelajaran kita untuk beradaptasi dengan waktu yang tepat. Tanpa persiapan yang matang alhasil sistem pembelajaran hanya sekadar memindahkan proses belajar yang biasanya dilakukan di ruang kelas dan sekarang di ruang virtual, contohnya dengan mengadakan kelas secara berjadwal melalui zoom, google meet dan berbagai macam lainya, dan isinya hanya sekadar dosen menjelaskan dan mahasiswa bisa sambil tiduran.
Pada sisi lain ada sistem pembelajaran yang tidak bisa beradaptasi dengan metode tersebut dan malah memili untuk membebankan mahasiswa-mahasiswanya. Dengan tugas secara terus menerus oleh karena itu kita harus mengubah sistem pembelajaran online ini dari penjelasan satu arah oleh dosen menjadi ruang diskusi menjadi wadah untuk bertanya untuk menyelaraskan perbedaan pandangan untuk bertukar gagasan dan untuk mempertanyakan hal yang membingungkan.
Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk belajar lebih aktif selama proses pembelajara.karna sekarang kita dapat mengakses semua materi pembelajaran baik dari kampus mau pun ada di internet secara muda dan secara terbuka. Kondisi belajar dari rumah tidak menjadi alasan untuk kita bermalas-malasan malah dengan kondisi seperti ini kita dituntut untuk menjadi mandiri dalam mengatur waktu dalam menjaga fokus dan dalam, serta lebih mengeksplorasi lebih dalam setiap materi pembelajaran.pembelajaran online tidak menjadi penghalang untuk kita menggembangkan diri dan tidak menjadi beban dengan banyaknya tumpukan-tumpukan tugas. Dan seharusnya pembelajaran online mendorong kita untuk belajar secara mandiri, mengakses internet dan pengetahuan, serta menambah literasi dan menambah wawasan.
Banyak mahasiswa mulai mengeluh proses perkuliahan yang dilakukan secara dering, mulai adanya kebosanan dengan sistem ini, banyak tugas diberikan dosen, dan adanya kerinduan untuk berjumpa dengan kawan-kawan serta ingin merasakan kuliah tatap muka yang menurut mereka sangat membantu dalam memahami ilmu secara efektif. Yang lebih membingugkan lagi, kadang-kadang tugas yang diberikan sudah melebihi kapitas, belum siap tugas yang satu, belum lagi tugas di rumah. Kita harus disiplin membagi waktu antara membuat tugas perkuliahan dan membantu pekerjaan orang tua di rumah.
Akibat akses internet yang memahami gangguan, maka proses pembelajaranpun menjadi terganggu, sehingga pemahaman mahasiswa terhadap materi pun mengalami kesulitan, jika mahasiswa ketika belajar secara tatap muka langsung saja masih belum paham, apa lagi jika belajar yang dilakukan dengan sisten online. Mahasiswa harus memiliki inisiatif belajar mandiri dan juga mencari sumber-sumber lain di internet untuk menambah pemahaman terhadap materi yang di ajar.
Belajar secara online justru malah menambah rasa malas dan juga sulit untuk berkonsentrasi bagi mahasiswa. Mahasiswa pusing dengan tugas-tugas yang diberikan, juga menjadi lebih banyak untuk bermain.seperti, bermain game, membuka instagram, twitter, youtube, dan sosial media lainnya dibandingkan dengan belajar.
Akibatnya muncul rasa malas yang sangat susah untuk dilawan dan juga sulitnya berkonsentrasi ketika belajar, lebih ketika dosen malah sering memberikan banyak tugas yang malah akan membuat siswa semakin bosan dan stress ketika belajar. selain tiga hal di atas, masih banyak lagi kendala yang dihadapi mahasiswa saat mengikuti proses belajar secara online. Hal tersebut tergantung dari kondisi mahasiswa dan juga daerah tempat tinggal mahasiswa tersebut. Namun apapun kendala yang di hadapi semoga pandemi ini segera berakhir dan seluruh kegiatan dapat kembali normal termasuk proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Aapaun kendala dalm pembelajaran dering seperti:
Pertama, membutuhkan kuota internet dan sangat tergantung dengan jaringa,bila jaringanlambat atau susah sinyal maka proses pembelajaran akan tertinggal terlebih jika sudah mencangkup ujian kuliah. Kedua, dalam hal interaksi sosial menjadi sulit karena terbiasa sendiri dan jarang bersosialisasi dengan orang lain.
Ketiga, mahasiswa mengalami kesulitan jika mata kuliah yang di ajarkan berupa praktikum sehingga kurang dimengerti jika dilaksanakan secara online. Keempat, membutuhkan tempat yang nyaman untuk belajar, jika di rumah ramai maka akan sangat mengganggu konsentrasi dalam belajar.
Kelima, membutuhkan daya listrik yang cukup jika terjadim pemandangan pada saat perkuliahan dan leptop mati sinyal hilang maka akan membuat kami tertinggal perkuliahan. Keenam, kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.Dan ketujuh, peserta didik bisa frustrasi jika mereka tidak bisa mengakses vidio karena perangkat yang tidak memadai.
Itulah beberapa kekurangan kuliah online atau daring. Sejauh ini kuliah online cukup membantu dalam proses belajar yang tidak dapat dilakukan di kelas nyata selama pandemi covid-19 dan ajuran dari pemerintah untuk melakukan perkuliahan secara online.
Pembelajaran dering menggunakan materi dan rentang waktu yang sesuai dengan kurikulum. Ada pun dari segi tempat, pembelajaran daring memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar di mana pun dan kapan pun.Hal ini disebabkan cukup sulit untuk dapat menerapkan protokol kesehatan di kampus sehingga pembelajaran daring merupakan alternatif yang cukup baik saat pandemi seperti ini.
Manfaat bagi dosen mau pun mahasiswa, pembelajaran daring menjadi salah satu metode alternatif belajar yang tidak mengharuskan mereka untuk hadir di kelas selain itu pembelajaran ini akan membentuk jiwa kemandirian belajar, dan juga mendorong interaksi antara mahasiswa dan mahasiswa yang biasanya tidak aktif berbicara maka akan dapat lebih leluasa menyampaikan pendapat atau pernyataan via tulisan jika di lakukan pembelajaran dering seperti ini.
Sedangkan bagi dosen metode pembelajaran daring hadir untuk mengubah gaya mengajar konvensional yang nantinya dapat meningkatkan profensionalitas kerja. Model pembelajaran daring juga memberikan peluang bagi dosen untuk menilai dan mengevaluasi perkembangan pembelajaran setiap mahasiswanya secara lebih efisien karena dapat berinteraksi langsung dan terdapat rekam jejaknya.
Keberhasilan media pembelajaran tidak hanya di pandang dari satu sisi teknik saknis saja tetapi juga tergantung dari karakteristik masing-masing mahasiswa dalam mengungkapkan. Semua literasi dalam e-learning mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online.
Semangat para pejuang, belajar dari rumah kita berikan yang terbaik untuk indosesia.
* Mahasiswa Sosiologi Unismuh Makasssar