KHITTAH.CO, Makassar – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulawesi Selatan (Sulsel) Ambo Asse bakal mengisi khutbah Idul Adha 1445 Hijriah di Masjid 99 Kubah Asmaul Husna, Kota Makassar.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Protokoler Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, Muhammad Yusran usai menerima surat permohonan menjadi khatib kepada Ambo Asse dari Pengurus Masjid.
“Betul, Pengurus Masjid 99 Kubah yang bersurat. Mumpung bersamaan semua shalat Idul Adha, jadi Prof Ambo terima,” ujar dia singkat.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh dan ASN lingkup Pemprov juga dijadwalkan bakal melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid 99 Kubah.
Sebelumnya, Zudan dikunjungi oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Kubah 99 di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 6 Juni 2024. Pihak DKM lalu menawari Zudan agar Shalat Idul Adha di Masjid Kubah 99.
“Alhamdulillah, Pj Gubernur Sulsel akan melaksanakan shalat hari raya Idul Adha tahun ini di Masjid 99 Kubah, dan akan berkurban satu ekor sapi,” ujar Sekretaris DKM Masjid Kuba 99, Usman.
Informasi yang dihimpun, seluruh perangkat pelaksanaan Idul Adha di Masjid Kubah 99 telah rampung, termasuk Khatib dan Imam shalat.
Hasil Sidang Isbat
Pemerintah resmi menetapkan pelaksanaan Idul Adha 1445 Hijriah jatuh pada 17 Juni 2024. Pengumuman keputusan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Basuki, pada Jumat, (7/6).
“Disepakati bahwa 1 Zulhijjah tahun 1445 jatuh pada Sabtu tanggal 8 Juni. Insyaallah Hari Raya Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024,” kata Saiful saat Konferensi Pers di Kementrian Agama, tepatnya di Jalan MH Thamrin.
Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan jadwal Lebaran Idul Adha dalam Maklumat PP Muhammadiyah No.159/I/1/B/2023 tentang Hasil Hisab Awal Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah 1445 H.
Berdasarkan maklumat itu, PP Muhammadiyah menetapkan 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024. Artinya, lebaran Idul Adha 2024 (10 Dzulhijjah) pun jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Muhammadiyah menetapkan jadwal Lebaran Idul Adha sejak tahun 2023 lalu.
Penetapan itu bersandar pada perhitungan Muhammadiyah yang menggunakan metode Hisab Hakiki, yakni berpatokan pada gerak benda langit, khususnya posisi matahari dan bulan sebenarnya dan setepat-tepatnya.