KHITTAH.CO, Gowa – Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama Komunitas Pemerhati Anak Sipil Indonesia (Prinsip. Id) melakukan pembinaan kepada puluhan anak-anak di Dusun Taeng, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Agenda kolaborasi yang diberi nama Tebar Manfaat (Teman) dilakukan sejak Januari, dan berakhir pada bulan Juli. Kegiatan itu ditutup dengan berbagai macam lomba religi pada Ahad, 23 Juli 2023.
Ketua Umum Pikom IMM FIP UNM Fadila Abdullah menyebut agenda Kolaborasi itu dilakukan dengan sistem pembagian kerja. IMM sebagai organisasi Islam mendapat bagian membina spiritualitas anak.
“Kami ini kan dua pembagian, kami ajarkan soal spiritual,” kata Fadila.
Selama proses pembinaan berjalan, Fadila menyebut adanya evaluasi yang dilakukan oleh tim mereka. Ia mengaku memberlakukan sistem evaluasi pada anak-anak yang sebelumnya telah menerima pembinaan dan pembelajaran.
Tidak hanya itu, Fadila menyebut beberapa anak yang memiliki potensi diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi bakatnya pada momen-momen penting, seperti Bulan Ramadhan yang baru saja usai beberapa bulan lalu.
“Jadi ada evaluasi, setiap pertemuan itu diadakan evaluasi. Untuk mengetes apakah yang kami sampaikan itu menambah pengetahuan. Nah yang dianggap punya potensi lebih tinggi dibuatkan agenda khusus, contohnya yang sudah bisa kultum diberikan kesempatan mengisi ceramah selama ramadhan,” ungkapnya.
Dia juga menyebut anak-anak di Dusun Taeng menampakkan antusiasme belajar saat mereka dikunjungi.
“Jadi setiap kali kami datang itu, mereka antusias belajar, karena kami menjadi teman mereka untuk menceritakan aktivitas sehari-harinya,” katanya.
Semetara itu, Ketua Komunitas Prinsip.Id, Bau Isra menyebut agenda pembinaan di Dusun Taeng itu dilaksanakan menggunakan kurikulum yang dibuat sesuai hasil assessment.
“Terkait apa yang telah terlaksana, banyak hal yang masing disusun oleh teman-teman. Kami membuat kurikulum berdasarkan hasil observasi. Jadi kami membagi kurikulum berdasarkan kelas mereka, ada SD, ada juga SMP,” kata Bau Isra.
“Nah karena kami kolaborasi, masing-masing diberikan PJ (Penanggung jawab). Jadi pembelajaran tentang keagamaan itu dikoordinir oleh teman-teman IMM, dan pembelajaran umum itu bagian kerja teman-teman Prinsip.Id,” imbuhnya.
Secara rinci, Bau Isra menyebut pengajaran yang mereka lakukan berkaitan dengan pembinaan karakter anak. Pembelajaran itu dilakukan pada pukul 10.00-12.00 Wita setiap kali kunjungan.
“Yang sempat disampaikan itu mengenal kata ajaib yaitu minta tolong, terimakasih, dan minta maaf,” ucapnya.
Ia mengaku, pembelajaran itu perlu disampaikan bahkan diulangi lantaran seringnya ditemukan pertikaian antar anak hingga melibatkan orang tua masing-masing.
“Mengajarkan bagaimana cara menghargai teman-teman, karena anak disini suka usil, bahkan kadang sampai melapor ke orang tua,” ucapnya.
Selain itu, kehadiran IMM dan Prinsip.Id di Dusun Taeng disambut hangat oleh para orang tua anak. Pasalnya, selama pembinaan berlangsung, anak-anak di Dusun Taeng tidak lagi banyak beraktivitas dengan Handphone (Hp).
“Respon anak-anak disini, salah satu yang saya dengar, bagus kalau ada kegiatan seperti ini karena mereka berkurang interaksi dengan Hp,” ucap Bau Isra.
Adapun agenda penutup yang dikemas dalam bentuk lomba merupakan upaya untuk memotivasi anak-anak di Dusun Taeng.
Pada lomba itu, anak-anak yang terlibat akan mendapatkan reward sesuai dengan rangking yang mereka peroleh. Reward itu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi belajar yang telah mereka usahakan.
IMM dan Prinsip.id sama-sama berharap agar anak-anak yang selama ini mengikuti pembinaan bertambah semangat belajarnya.
(Agus Umar Dani)