KHITTAH.CO, Jakarta– ‘Aisyiyah menerima penghargaan dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) atas dukungan, komitmen, dan partisipasi dalam layanan intervensi spesifik dan sensitif sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
Penghargaan tersebut diberikan dalam acara Forum Stunting Nasional Tahun 2022 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa, 6 Desember 2022.
Penghargaan tersebut diterima oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah dan diberikan langsung oleh Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, disaksikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin.
Salmah menyampaikan ungkapan terimakasih atas apresiasi yang diberikan pemerintah terutama BKKBN atas kerja-kerja ‘Aisyiyah bagi pembangunan kualitas generasi bangsa termasuk upaya penurunan stunting.
“Mewakili keluarga ‘Aisyiyah di Indonesia dan dunia kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah yang telah mempercayakan ‘Aisyiyah menjadi salah satu organisasi yang berperan dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia,” kata Salmah.
Menurut Ketua Umum PP ‘Aisyiyah ini, stunting adalah suatu kondisi yang dapat dicegah oleh karena itu dibutuhkan peran semua pihak untuk bersama mencegah stunting.
“Aisyiyah meyakini stunting bukanlah takdir. Perempuan, keluarga, masyarakat, dan pemerintah merupakan pilar penting dalam pengambilan keputusan dalam upaya memastikan kesehatan ibu dan anak, serta pencegahan stunting,” terang Soimah.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa BKKBN melakukan sejumlah langkah untuk terus menurunkan angka stunting hingga 14% di tahun 2024.
Hal itu dilakukan agar Indonesia mampu mencetak SDM yang memiliki daya saing tinggi di tahun 2045 mendatang.
“Di tahun 2022 ini, diharapkan optimalisasi penurunan bisa mencapai 3%. Sehingga, 2024 bisa mencapai 14%,” harap Soimah.
Ia mengatakan, ada sejumlah langkah yang diambil agar angka stunting di Indonesia bisa dapat ditekan, salah satunya dengan menggandeng banyak pihak.
Pihaknya pun tidak segan menjalin kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, TNI, Polri, hingga swasta untuk mewujudkan hal tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, Susianah Affandy selaku Ketua Divisi Penghargaan Forum Nasional Stunting 2022 menyebut bahwa penentuan kategori ibu bangsa dalam percepatan penurunan stunting berdasarkan pada tahapan penentuan nominator.
Ini telah dilakukan melalui rapid asessmen layanan gizi spesifik dan sensitif dalam percepatan penurunan sunting oleh Kongres Wanita Indonesia terhadap 60 Organisasi Perempuan.
Rapid asesmen yang dilakukan pada 10 November 2022 ini antara lain menilai layanan yang diberikan di Posyandu, Rumah Sakit/BKIA, Majlis Taklim, PAUD, serta komunitas dampingan lainnya dalam upaya percepatan penurunan stunting.
‘Aisyiyah sendiri, sejak awal berdirinya telah memberikan perhatian pada kesehatan balita, salah satunya melalui kegiatan baby show yang dilakukan pada tahun 1930 di Kongres Muhammadiyah ke-19 di Minangkabau.
Pada Kongres Muhammadiyah bagian ‘Aisyiyah, diadakan Kongres Bayi atau semacam kontes bayi sehat.
Tak hanya memeriksa kesehatan bayi, acara Kongres Bayi juga dipergunakan untuk memberikan edukasi bagi kaum ibu tentang kesehatan anak.
Kaum ibu mendapatkan penyuluhan bahwa kesehatan bayi juga ditentukan oleh kesehatan ibu sejak mengandung, pentingnya ASI bagi bayi, bahaya nyamuk, anjuran memandikan bayi dengan sabun, dan manfaat imunisasi untuk bayi.
Perhatian ‘Aisyiyah pada kesehatan ibu dan anak tersebut disebut oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah terus berlanjut hingga kini.
Ini diimplementasikan dalam berbagai kegiatan. “Isu kesehatan perempuan dan anak termasuk upaya penurunan stunting terus dilakukan oleh ‘Aisyiyah baik melalui program di Majelis Kesehatan, lintas majelis lembaga, hingga program-program kemitraan,” terang Tri.
Berbagai upaya yang dilakukan ‘Aisyiyah antara lain melalui edukasi dan pendampingan di komunitas, Rumah Gizi ‘Aisyiyah, Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah, dan Gerakan ‘Aisyiyah Sehat (Grass).
Demikian pula edukasi kepada remaja putri, pendampingan bagi calon pengantin, edukasi bagi kelompok ayah, pemberian makanan tambahan, dan sebagainya.
‘Aisyiyah disebut Tri juga menggandeng mubaligh dan mubalighat peduli kespro serta kesehatan ibu dan anak untuk dapat membantu mendorong perubahan perilaku masyarakat terkait kesehatan ibu dan anak dalam bingkai pandangan Islam berkemajuan.
(Rls/ sr)